Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Ekspedisi Terios 7 Wonders 2019 Jelajah Bumi Raflesia melanjutkan wonders ke-5 dan ke-6 pada Senin (29/4/2019).
Setelah Bukit Kaba, tim Terios 7 Wonders beranjak menuju ke Taman Konservasi Puspa Langka di Lintas Kepahiyang, Kabupaten Kepahiyang, Bengkulu.
Di wonders ke - 5 ini tim Terios 7 Wonders mencoba untuk melihat tanaman langka bunga bangkai.
Perjalanan dari Bukit Kaba ke Taman Konservasi Puspa Langka menempuh jarak 55 kilometer dengan estimasi waktu tempuh selama 90 menit.
Jalan Liku Sembilan yang berkelok serta tanjakan terjal tak jadi soal bagi All New Terios.
Namun sayangnya, bunga bangkai di Taman Konservasi Puspa Langka sudah baru saja melalui proses mekar.
"Setelah mekar jadi gini, tinggal bijinya saja," kata Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu Utara (KPPLBU), Septian Riki atau karib disapa Deki.
Dari Taman Konservasi tim Terios 7 Wonders 2019 Jelajah Bumi Raflesia menuju ke lokasi tumbuhnya bunga Rafflesia Arnoldi.
Deki menjelaskan bahwa bunga Rafflesia Arnoldi tak bisa ditebak waktu tumbuh dan lokasinya.
Namun tim Terios 7 Wonders 2019 beruntung karena di Taba Penanjung Km 45, Kabupaten Bengkulu Tengah, ada satu bunga Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar.
Untuk mencapai ke lokasi bunga Rafflesia Arnoldi ini Tim Terios 7 Wonders mesti mengeluarkan tenaga sangat ekstra.
Tim harus berjalan kaki masuk ke dalam hutan dengan medan yang cukup terjal.
Tanah licin serta tak adanya tali untuk berpegangan membuat tim Terios 7 Wonders jatuh bangun.
Maklum saja, masa mekar bunga Rafflesia Arnoldi hanya tujuh hari saja.
"Setelah itu mati," kata Deki.
Jadi ketika bunga Rafflesia Arnoldi mekar, maka akan menjadi daya tarik tersendiri
Bunga Rafflesia Arnoldi yang akan dilihat tim Terios 7 Wonders ini ditemukan oleh Ibnu, warga sekitar yang juga Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu Tengah.
Jumat (26/4/2019) Ibnu menemukan bunga Rafflesia Arnoldi dalam kondisi baru saja mekar.
"Warnanya orange terang," kata Ibnu kepada TribunnewsBogor.com.
Menurut Ibnu, bunga Rafflesia Arnoldi termasuk tumbuhan spora.
"Makin lama waktu dia mekar maka ukuran bunga makin besar. Biasanya setahun, kalau lebih pendek biasanya 9 bulan ukuran lebih kecil," jelas Ibnu
Setelah masa mekarnya habis, bunga Rafflesia Arnoldi akan mati.
Nantinya, bunga tersebut akan kembali tumbuh di tempat berbeda.
"Kalau sudah mati biasanya mekar lagi dia bergeser posisi. Dia gak tumbuh di satu tempat yang sama," jelasnya.
Penyerbukan bunga Rafflesia Arnoldi tersebut, kata Ibnu, dilakukan oleh serangga yang terpancing aroma dari bunga.
"Penyerbukannya lewat serangga semacam lalat yang terpancing dengan aroma bunga. Penyerbukan oleh serangga hanya bisa melalui satu macam jenis akar ," kata Ibnu.