TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walau mobil sekarang sudah banyak power steeringyang menggunakan tipe elektris.
Namun, masih banyak juga lho mobil-mobil lawas yang masih mengunakan power steering tipe hidraulis.
Power steering hidraulis menggunakan oli khusus yang digunakan di sistem power steeringnya.
Bagaimana perawatan oli power steering hidraulis ini? Apa iya harus rajin diganti atau tidak perlu?
"Untuk penggantian oli power steering itu sendiri idealnya dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 40.000 km, ini untuk menjaga oli power steering terus dalam keadaan baik," ucap Andi Saputra mekanik dari Milala Power steering.
Oli power steering yang lama tidak diganti akan mengalami kerusakan baik viskositas dan kandungannya.
Terlebih terjadi kebocoran yang menyebabkan oli power steering menjadi habis.
Baca: PERDIPPI Protes Sertifikasi dan Keabsahan LSPro Pelumas
Cara memeriksanya bisa dilakukan sendiri kok.
Untuk oli power steering biasanya terdapat tabung untuk menampung oli power steering.
Di tabung ini juga terdapat batas low.
"Bila sudah di batas low, ada kemungkinan oli bocor. Kondisi oli power steering juga bisa dilihat disini. Bila sudah menghitam lalukan penggantian segera," wanti Andi.
Untuk penggantianya pun harus dilakukan kuras total agar sisa oli yang terdapat di slang-slang bisa terganti semua.
Di samping itu yang harus diperhatikan yakni gunakan oli power steering yang berkualitas.
Karena bila menggunakan oli power steering yang kualitasnya kurang baik atau tidak sesuai spesifikasi akan membuat kinerja power steering terganggu.