Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pembalap Indonesia, Muhammad Fadli Immammudin sejak kecil memang menyukai bidang otomotif. Dia sudah bisa mengendarai motor sejak kelas dua SD.
Fadli menuturkan, motor yang pertama kali dia kendarai adalah Vespa Super produksi tahun 1970-an.
"Saya pertama kali belajar motor itu saya lupa. Tapi yang jelas, dari kelas dua SD, saya sudah bisa bawa motor sendiri pakai motor vespa kopling," kata Fadli saat menceritakan nostalgianya di acara talkshow 'GIIAS Talk x Blibli.com Ajang Inspirasi bagi Penggiat Otomotif di Era Digital', di Dhonika Cafe, Jakarta, Sabtu (29/6/2019).
"Vespanya itu jenis Vespa Super tahun tujuh puluhan. Jadi memang vespa antik sih. Jadi adanya itu, jadi dimodifikasi buat vespa balap," lanjutnya.
Setelah Vespa miliknya itu dimodifikasi, Fadli mendapat kesempatan untuk mengikuti kejuaraan balap motor di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat pada 2001 silam.
Kesempatan itu didapatkan saat Fadli bergabung dengan komunitas vespa di daerah Cijantung, Jakarta Timur.
Baca: Kisah Muhammad Fadli, Diamputasi Kaki Kirinya Usai Kecelakaan di Balapan ARRC 2015 Sentul
"Jadi, tahun 2001 itu ada lomba balap kelas vespa atau Kejurda (Kejuaraan Daerah) di Kemayoran, ada balapan vespa dan itu pun kelas komunitas, bukan pro dan bukan kelas kerjurnas."
"Saya kan sudah ikut klub motor vespa di Cijantung, terus mereka menurunkan pembalap dan alhamdulillah saya masuk bagian dari situ. Bermula dari sana, saya berharap ini adalah batu loncatan saya untuk terjun di dunia balap," tuturnya.
Sang Ibu Ragu
Keputusan Fadli menjadi pembalap motor sempat diragukan oleh Ibunya.
"Dulu tahun 2001, semua orang tua pasti menginginkan anaknya kerja di bank, jadi dokter, dan insinyur. Seperti itu kan cita-cita orang tua terhadap anaknya. Dan saya butuh perjuangan yang sangat keras bagaimana caranya meyakinkan ibu saya, karena dia yang sangat khawatir," Fadli bercerita.
Baca: Tak Terima, Istri Sah Laporkan Perselingkuhan Sang Suami dengan Adik Perempuannya Sendiri ke Polisi
Fadli pun berusaha mencari cara agar Ibunya dapat meyakini impian pria kelahiran Cibinong, 25 Juli 1984 tersebut.
Caranya, kata Fadli, dengan mengajak ibunya menonton balap motor di layar televisi.