Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia resmi memasuki babak baru, elektrifikasi di sektor transportasi setelah Presiden Jokowi resmi menandatangani Perpres tentang kendaraan listrik.
Namun, untuk masuk ke sana, Indonesia perlu menyiapkan infrastruktur pendukung, terutama fasilitas pengisian daya listrik untuk kendaraannya.
"Jadi masuk ke (inovasi kendaraan berbasis listrik) sana, berarti kita harus lebih memperkuat (sisi infrastruktur) lagi di bidang kelistrikan," ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews, di Kantor BPPT, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Hammam menjelaskan, insiden blackout aliran listrik PLN di hampir separuh Pulau Jawa pada Minggu, 4 Agustus 2019 lalu, memberi peringatan pentingnya menjaga keandakan pasokan listrik nasional untuk mendukung elektrifikasi di bidang transportasi, tidak hanya di aspek produksi kendaraan listrik saja.
Baca: Meliuk Menembus Desa, Membelah Perbukitan Bali, Bersama Si Seksi Honda ADV150
"Kalau kita memang sudah bisa memikirkan langkah panjang dari kendaraan listrik ini, industrinya tidak hanya (harus) siap memproduksi kendaraan listrik dalam negeri, nasional, tapi juga seluruh komponen pendukungnya," kata Hammam.
Oleh karena itu, untuk mengembangkan kendaraan berbasis listrik khususnya mobil listrik, lembaga yang berada di bawah naungan Kementerian Riset Trknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) itu melakukan kajian untuk charging station atau stasiun pengisian listrik.
Hammam menjelaskan, BPPT kini melakukan kajian pengadaan charging station untuk kendaraan listrik,
Tantangan yang dihadapi adalah menciptakan teknologi pengisian listrik secara cepat ke kendaraan.
"Charging station juga punya tantangan yang banyak, salah satunya bagaimana mencharge listrik kendaraan itu seperti nge-charge hp, nggak usah lama-lama dia udah bisa berisi penuh," tegas Hammam.
"Itu masih belum bisa, masih sulit, baterainya juga masih belum bisa dicharge cepat, jadi banyaklah tantangan untuk pengkajian dan penerapan ini, harus ada penelitiannya juga," kata dia.
Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kendaraan listrik bisa membantu menekan polusi di kota besar di Indonesia.
Ia berharap hal itu bisa terwujud pada lima tahun mendatang sekaligus menjadikan kendaraan listrik sebagai moda transportasi baru yang ramah lingkungan.