Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai mobil listrik, DFSK Glory E3 dibekali baterai 52,56 kWh yang sanggup melaju hingga 405 kilometer.
"Kemampuan baterai pada DFSK Glory E3 sanggup membawa kendaar listrik berpergian jauh dan proses pengisian baterai lebih singkat dengan fast charging," ucap Deputy Produk Division head PT Sokonindo Automobile, Ricky Humisar Siahaan di sela-sela acara Indonesia Electric motor Show, Jakarta (3/9/2019).
Teknologi fast charging ini mampu mengisi 20% daya baterai menjadi 80% hanya 30 menit, sedangkan normal charging bisa memakan waktu delapan jam.
Baca: Contoh Soal CPNS 2019 dan P3K/PPPK Ramai Beredar Jelang Pendaftaran Dibuka, Begini Tanggapan BKN
DFSK GLory E3 menggunakan motor listrik permanent magner synchronous motor bertenaga 120 kW yang dapat menghasilkan torsi 300 Nm.
"DFSK Glory E3 saat ini sudah teruji dan diniagakan di China, mobil ini terbukti dapat diterima baik di pasar China," tutup Ricky.
Ricky mengatakan, DFSK sebenarnya sudah siap memproduksi kendaraan listrik dan melakukan penjualan di Indonesia.
Namun demikian, belum tersedianya aturan turunan yang mengatur soal insentif dinilai berpotensi membuat beban produksi dan penjualan menjadi tinggi.
Hal ini menurutnya akan berimbas kepada tingginya harga penjualan yang tinggi serta rendahnya permintaan kendaraan listtrik.
Meski demikian, Ricky mengatakan bahwa pasar menunjukkan antusiasme yang baik terhadap produk-produk kendaraan listrik yang diproduksi oleh DFSK.
Baca: Ini Syarat Mobil Listrik Modifikasi Bisa Lalu Lalang di Jalan Raya
Mengacu pada hasil survei yang dilakukan DFSK Indonesia terhadap 400 responden pada gelaran GAIKINDO Indonesia International Auto Show 2019 lalu, diketahui 70 persen responden mengatakan tertarik terhadap produk-produk kendaraan listrik yang diproduksi oleh DFSK.
Meski begitu, responden yang menyatakan tertarik dan berminat untuk melakukan pembelian tidak mencapai 50%. Menurut Ricky, hal ini dipengaruhi oleh konteks regulasi pemerintah ketika survei dilakukan.
Catatan saja, ketika survei tersebut dilakukan, Perpres mengenai percepatan kendaraan listirk memang belum ditandatangani.
Hal ini yang menurut Ricky membuat pasar di Indonesia bersikap hati-hati dalam melakukan pembelian mobil listrk ketika itu.
“Kalau kita lakukan survei lagi (sekarang) mungkin akan berbeda,“ tutur Ricky.
Meski belum bisa memsatikan kapan, Ricky mengatakan DFSK akan memboyong sejumlah kendaraan listriknya untuk dijual di Indonesia. Salah satu line up yang dipilih di antaranya yaitu DFSK Glory E3.
Sayangnya, Ricky belum bisa memberi informasi soal harga yang akan dipaok lantaran masih menunggu turunnya aturan mengenai insentif.
Sebagai informasi, DFSK Glory E3 dijual seharga 2.00.000 yuan di negara asalnya, Tiongkok.