TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak diluncurkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, peminat Mitsubishi Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) mencapai sekitar 50 konsumen.
"Ada 40 sampai 50 tapi campur, ada yang inden ada yang prospek," kata Director of Sales and Markeing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro saat ditemui di Jakarta belum lama ini.
Meski begitu, lanjut dia, unit belum ada yang sampai ke tangan konsumen. "Belum ada delivery," sambungnya.
Ia mengungkapkan, rencananya, Mitsubishi Outlander PHEV ini akan dikirim ke konsumen yang sudah melakukan pemesanan mulai bulan November 2019.
"Kami baru melakukan impor dan penjualan itu bulan ini (November 2019)," ujarnya.
Mobil dengan banderol Rp 1 miliar lebih ini, dijelaskannya, merupakan kendaraan yang cocok untuk pasar Indonesia dalam mendukung program pemerintah mengenai elektrifikasi.
Karena, menurut Irwan, kondisi di Indonesia belum memadai soal infrastruktur charging di jalan.
"Kalau full electric, begitu daya habis harus dicharge, kalau ini kan ada mesin bensin yang bisa mengisi baterai, jadi tidak tergantung dengan infrastruktur yang memang belum tersedia saat ini," ungkapnya.
Namun, pihaknya kini mulai menyediakan charging station di jaringan dealer.
"Selain itu nanti juga di beberapa fasilitas umum seperti mall dan pom bensin," tutupnya.