Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melihat mobil kesayangan mulai timbul karat tentunya membuat jengkel kan Tribunners.
Karat pada bodi mobil mirip dengan penyakit kanker pada tubuh manusia, sulit terdeteksi di tahap awal hingga akhirnya menjalar, merusak dan sulit untuk diperbaiki.
Karat merupakan hasil korosi, yaitu oksidasi suatu logam yang memiliki sifat merusak.
Besi atau logam yang berkarat bersifat rapuh, mudah larut dan bercampur dengan logam lain.
Karat juga cepat menyebar jika tidak segera diatasi dan membuat kekuatan sasis menurun bila mengenai rangka mobil.
Elektrolit berupa asam atau garam merupakan media yang pas untuk terbentuknya karat.
Baca: Jadwal Kegiatan Nissan di IOOF 2020, Jangan Lewatkan Unboxing Mobil Baru Bersama Andre Taulany
Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam.
Tidak heran bila mobil yang beroperasi dekat dengan laut atau sering terkena hujan dan jarang dibersihkan punya risiko terkena karat lebih besar, terutama di bagian kolong mobil.
Kotoran yang menempel di bodi mobil akan mengeras menjadi kerak dan saat dibersihkan, kerak akan mengikis permukaan cat dan sebagai pintu masuk karat.
Baret di bodi mobil merupakan penyebab karat selanjutnya lantaran hilangnya lapisan pelindung bodi mobil dan membuatnya rentan terkena karat jika tidak segera diperbaiki.
Kita bisa melakukan langkah pencegahan timbulnya karat dengan melakukan beberapa hal berikut ini :
1. Cuci Mobil Secara Rutin
Untuk yang tinggal di daerah perkotaan, mencuci mobil bukanlah perkara mudah.
Pemilik bisa menyiasatinya dengan menyambangi tempat cuci mobil dan pastikan petugas membersihkan seluruh area mobil, terutama bagian kolong yang paling rawan karat.
Baca: Tips Beli Mobil untuk Pertama Kali dari Bank Mandiri serta Cara Atur Keuangannya