TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akan melanjutkan penguatan bisnisnya di segmen kendaraan penumpang setelah kiprahnya 50 tahun di bisnis otomotif Indonesia mencengkeram kuat segmen kendaraan niaga ringan.
"Tahun 2010 – 2020 kita menguatkan segmen kendaraan passanger, ke depannya segmen penumpang akan growth melihat dari demografinya. Beberapa kenadaraan penumpang cukup ikonik seperti Jimny Katana, Karimun WagonR dan lain-lain," ungkap Donny Saputra, Marketing Director PT SIS di acara diskusi virtual Ngovid dengan sejumlah media di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Donny menambahkan, untuk strategi ke depan, pihaknya melihat tren orang membeli segmen kendaraan niaga lebih karena dilandasi kebutuhan.
Sementara, mereka yang membeli kendaraan penumpang, dilandasi bukan hanya karena kebutuhan, tapi juga untuk mendapatkan status sosial.
"Kami juga akan melakukan terobosan-terobosan baru di kendaraan penumpang," ujarnya.
Citra Merek Mobil Niaga Masih Kuat
Donny tak menampik imej Suzuki sebagai merek kendaraan niaga ringan di Indonesia cukup kuat, yang di masa lalu dan sampai saat ini sukses dibangun melalui model pick up Suzuki Carry, sekaligus menjadi model kendaraan roda empat pertama yang dipasarkan Suzuki di Indonesia.
Baca: WagonR Edisi Terbatas Siap Meluncur, Tandai 50 Tahun Eksistensi Suzuki di Indonesia
"Jadi kalau kita lihat sejarahnya sesuai dengan para pendahulu kami yang membawa mobil Suzuki ini diperkenalkan di Indonesia, yang pertama adalah Suzuki Carry."
"Pada saat itu (Suzuki Carry) yang pertama kali dijual di daerah Manado awalnya untuk membantu para petani cengkeh di sana di tahun 1970-an gitu. Ini kami dapat cerita dari bapak Subronto Laras (pendiri Suzuki Indomobil).
"Jadi kalau kita bicara sampai dengan saat ini, nama Suzuki sendiri memang agak susah apa namanya dipisahkan dari kendaraan dari kendaraan niaga," imbuh Donny Saputra.
Siapakan Produk Baru
Donny menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menyiapkan beberapa produk baru sekaligus untuk menjadikan Suzuki sebagai pabrikan otomotif roda empat yang diperhitungkan di indonesia.
"Tapi kami belum bisa menjelaskannya. Kami juga sudah menyiapkan produk line up di pasar indonesia," kata dia.
Terkait peluang memasarkan model mobil murah ramah lingkungan atau LCGC 7-seater, Donny mengatakan, saat ini kompetisi di pasar semakin ketat.
Bukan hanya dengan sesama pabrikan jepang, tapi juga dengan yang lainnya. "Strategi kami memperkuat pasar domestik dan ekspor kami di 50 tahun Suzuki. Tahun 2020 ini kami optimis tiga besar lagi," beber Donny.
Dia menyebutkan, sampai akhir tahun 2019 lalu saja total produk mobil Suzuki sudah mencapai hampir 2 juta unit.
Berawal dari pabrik perakitan pertama di Pulogadung, Jakarta Timur, saat ini Suzuki memiliki 4 pabrik di Indonesia.
Tiga pabrik lainnya berlokasi di Cakung Kampung 1, Cakung Kampung 2 dan di Cikarang. "Produk-produk kami memiliki hampir 85 persen kandungan lokal konten," kata Donny Saputra.