Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai Bahan Bakar Minyak (BBM) oktan tinggi sudah terbukti dapat membuat umur mesin kendaraan lebih panjang.
Menurutnya, Program Langit Biru (PLB) Pertamina sebagai satu di antaranya langkah konkret mendorong masyarakat mengonsumsi BBM berkualitas dan ramah lingkungan.
"Kalau saya pribadi pakai Pertamax Turbo (RON 98) secara tarikan lebih enak, dan terbukti mesin lebih awet. Kalau beli mobil saja mampu kenapa harus pakai BBM bersubsidi?" tutur Agus kepada Tribunnews, Sabtu (13/3/2021).
Agus mengatakan, dewasa ini tukang ojek juga sudah mulai sadar bahwa penggunaan Pertalite dengan RON 90 atau Pertamax RON 92 membuat konsumsi bensin lebih irit.
Baca juga: Akselerasi Kendaraan Makin Bagus Jika Gunakan BBM dengan Kadar Oktan Tinggi
Dia menekankan, penggunaan BBM tanpa timbal sepatutnya harus didukung penuh Presiden RI Joko Widodo.
Baca juga: Penggunaan BBM Oktan Tinggi Dinilai Bisa Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
"Memang untuk membuat langit biru kita perlu menggunakan standar Euro 4, Euro 5, dan Euro 6. Tetapi harus ada langkah dari Presiden bergerak mencabut Premium, dulu sudah pernah tapi sekarang Premium ada lagi saya juga tidak tahu bagaimana ceritanya," tutur Agus.
Agus menambahkan bahwa Program Langit Biru tujuannya adalah agenda global dalam rangka mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan bermotor sejalan dengan Paris Agreement yang menetapkan reduksi emisi karbon dioksida efektif yang mulai berlaku pada tahun 2020.
Dalam Program Langit Biru, PT Pertamina (Persero) mengajak masyarakat menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor (BBM) yang lebih berkualitas, seperti Pertamax Series dan Dex Series.
Dengan penggunaan BBM lebih berkualitas, diharapkan emisi gas buang kendaraan lebih sedikit dan polusi udara dapat berkurang.
Pertamina juga meluncurkan Program Pertalite Harga Khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.450 per liter, lebih rendah Rp 1.200 dari harga normal Pertalite yaitu Rp 7.650.
Adapun PLB berlaku untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota (angkot) serta taksi plat kuning.