TRIBUNNEWS.COM - Hal penting yang kerap kali tidak diperhatikan oleh para pemilik kendaraan ialah pemilihan BBM dengan standar RON yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan bermotor.
Padahal, jika dibiarkan, ternyata hal ini bisa memberikan akibat fatal berupa kerusakan mesin sehingga biaya servis kendaraan pun juga menjadi lebih mahal dan boros.
Pasalnya, bila mobil modern atau keluaran baru dipaksa menggunakan BBM oktan rendah, hal tersebut akan berdampak pada kerusakan mesin yang jumlah biaya perbaikannya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Instruktur Mekanik Bengkel Honda Sanggar Laut Group, Muh Arief Munafri mengungkapkan pelanggan awam paham mengisi bahan bakar, tetapi tidak paham bahan bakar apa yang membuat mobil berperforma maksimal dan bikin awet mesin.
Maka dari itu, Arief menemukan banyak pelanggannya mengeluhkan dampak penggunaan BBM RON rendah dan tidak sesuai rekomendasi pabrikan, misalnya saja dengan lebih memilih BBM Premium karena beranggapan harganya lebih murah.
"Saat ini kita hemat, hemat di awal tapi boros di akhir. Lebih baik kita sedikit menambah rupiahnya tapi kualitas kita dapat jangka panjang," jelas dia.
Meskipun harus merogoh kocek lebih mahal untuk menggunakan BBM RON tinggi seperti Pertamax dan Pertamax Plus, kualitas yang didapatkan tentu akan berbeda.
Di sisi lain, karena produk Pertamax dan Pertamax Plus juga sesuai dengan rekomendasi pabrikan, maka konsumsi bahan bakar pun menjadi lebih irit.
Terlebih, makin tinggi kandungan oktannya, maka makin baik kualitas BBM dan performa yang dihasilkan mesin. Pengamat energi Mamit Setiawan pun turut membuktikannya, di mana penggunaan BBM RON rendah dipastikan akan membuat kendaraan lebih sering melakukan perawatan ke bengkel.
"Saya juga sebagai pengguna kendaraan, itu berbeda sekali yah, selain mesin sering menggelitik, penggunaan BBM RON rendah itu bisa bikin sering ke bengkel," ujar Mamit.
Lain soal, kata dia, bila menggunakan BBM dengan RON tinggi. Tentunya, itu akan membantu pengeluaran konsumen jadi lebih hemat dalam melakukan perawatan serta tidak perlu sering-sering mengisi BBM karena jarak tempuh lebih jauh dan irit.
Dampak penggunaan BBM RON rendah pada mesin
Instruktur Mekanik Dedy Sexh yang juga seorang spesialis kendaraan two stroke menjelaskan, penggunaan BBM RON rendah biasanya akan meninggalkan kerak atau timbal yang pada akhirnya memperlambat performa mesin dan cenderung boros BBM.
"Seperti di kendaraan roda dua, two stroke maupun empat tak, itu akan membuat performa lebih berat. Itu bisa dilihat kalau dibongkar, seher yang menggunakan BBM bagus dan tidak, itu kelihatan kalau dibongkar, yang menggunakan BBM RON bagus, gak ada kerak, tapi kalau pakai RON rendah itu terlihat sekali, ada kerak," kata dia.
Oleh karena itu, dirinya pun menyarankan agar penggunaan BBM dengan kualitas baik dengan RON tinggi seperti Pertamax dan Pertamax Plus seharusnya lebih digencarkan karena dapat memberikan manfaat kepada pengguna, terlebih berkaitan dengan performa mesin.
"Ke performa mesin pun lebih baik, dan tidak meninggalkan timbal atau kerak. Berbeda kalau kita menggunakan Pertalite dan Premium yah, itu ada semacam kerak yang menempa di silinder head-nya," kata Dedy.
Terlebih, produk-produk Pertamax Series juga mampu meningkatkan akselerasi atau kecepatan kendaraan, membuat mesin lebih responsif, serta mampu melindungi mesin lebih awet dan tahan lama karena pembakaran yang lebih efisien dan bebas karat.
Selain itu, produk Pertamax Series merupakan produk yang ramah lingkungan karena kandungan sulfur yang rendah, sehingga buangan gas emisi dengan karbon lebih sedikit. Sebagai informasi, kandungan sulfur Pertamax maksimal 500 ppm, sementara kandungan sulfur Pertamax Turbo tidak lebih dari 50 ppm dengan kata lain setara Euro IV.