Kunci utama dari defensive driving adalah kesadaran untuk selalu memastikan, dan menyadari potensi bahaya atau membaca tindakan pengguna jalan lain di sekitar Anda.
Selanjutnya teknik ini juga memungkinkan pengemudi untuk mengambil tindakan proaktif agar menghindari insiden.
Usahakan untuk memastikan keadaan samping kanan dan kiri serta bagian belakang kendaraan, dengan melihat melalui kaca spion tiap 15 detik sekali.
Hal ini dapat memberikan pengemudi waktu lebih untuk bereaksi dan menyadari kemungkinan bahaya sebelum terlambat.
Dalam defensive driving, pengemudi juga harus memastikan bahwa kendaraan yang dikemudikan dapat dilihat dengan jelas keberadaannya oleh para pengemudi lain.
Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi tidak menyadari keberadaan mobil lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut ada beberapa cara sederhana untuk membuat keberadaan kendaraan Anda diketahui oleh pengemudi lain.
Misalnya dengan selalu memberikan sinyal sen dan klakson ketika sedang berbelok atau melakukan perpindahan jalur.
Kemudian saat di jalan tol lampu rem menjadi suatu keharusan untuk memberikan isyarat bagi kendaraan lain di belakang, bahwa kendaraan Anda akan melambat sehingga pengemudi di belakang Anda akan mengurangi kecepatan juga.
6. Memeriksa kendaraan serta komponen pendukungnya
Untuk meminimalisir terjadinya kerusakan mendadak di tengah perjalanan, para pemilik dan pengemudi disarankan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap komponen kendaraan sebelum memulai rute perjalanan.
National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menjelaskan bahwa pemeriksaan menyeluruh dapat dimulai pada area mesin mobil, dengan memastikan kadar oli dan air aki sudah terisi penuh.
Kemudian pada bagian rem dan kemudi, pastikan juga semuanya dalam kondisi prima agar mengantisipasi terjadinya gangguan di tengah jalan hingga hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya rem blong.
Yang terakhir periksakan juga kondisi ban kendaraan, pastikan tekanan angin antara ban depan dan belakang kendaraan niaga selalu seimbang serta menyesuaikan dengan jumlah muatan yang diangkut kendaraan.
"Selain tekanan angin yang seimbang, pastikan juga tapak ban tidak mengalami keausan yang dapat mempengaruhi pengereman kendaraan saat di tengah perjalanan. Kemudian penting juga untuk selalu membersihkan batu-batu atau kerikil yang menyangkut pada tapak ban, yang jika dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan pada bagian luar ban. Dengan jumlah muatan yang lebih besar, perawatan ban pada kendaraan niaga memang memerlukan perawatan ekstra dibandingkan ban pada mobil pribadi," tutur Ahmad, Jumat (24/12/2021).
Selain melakukan perawatan ekstra untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara, para pemilik dan pengemudi juga perlu menggunakan jenis ban yang berkualitas tinggi untuk melengkapi kendaraan komersialnya.