Sementara progres lainnya, pihaknya telah memasang race control, cctv, urusan frekuensi radio telah dikoordinasikan dengan baik.
Untuk tribun penonton Samsul menjelaskan sebelum balapan telah rampung dengan kapasitas 62.000, dimana yang permanen kapasitasnya 10.000-an, VIP Village dengan kapasitas 2.400 orang.
Sementara untuk listrik dan jaringan telekomunikasi sendiri, Samsul menyebut PLN dan Telkom sudah siap mendukung sepenuhnya. Hal lain yang begitu penting yakni keselamatan pembalap pun telah diatur demikian rupa.
"Dalam race internasional itu, ada namanya CMO, (chief medical officer), CMO ini membuat medical plan yang isinya fasilitas kesehatan yang dibutuhkan, rumah sakit rujukan, tenaga medis yang diperlukan," katanya.
Baca juga: Ducati Tunda Peluncuran Tim MotoGP 2022 karena Jack Miller Positif Covid-19
Medical center sebagai pertolongan pertama juga tersedia juga rumah sakit rujukan ada Rumah Sakit Umum Pusat Daerah Mataram,RS Sanglah Bali, dan RSCM Jakarta. Kesiapan ambulans dan helikopter pun telah dipastikan tersedia dengan lengkap.
Pihaknya lanjut Samsul telah mengundang Carmelo Ezpeleta selaku direktur utama dorna sport, dan Carlos Ezpeleta sebagai managing director dorna sports untuk naik helikopter melihat secara visual area sirkuit di musim kemarau dan hujan.
"Mereka senang di musim hujan. Alasan kedua, pembalap butuh tantangan. Kalau kering saja, kurang menantang, tapi kalau hujan pebalap tertantang."
"Itu yang membuat kami juga mempersiapkan makro tekstur track sirkuit yang nyaris sempurna dimana selisih kecepatan kering dan hujan tidak terlalu jauh," katanya.
Hal itu pun teruji saat WSBK, dimana selisih dalam satu sesi hanya 14 detik antara kering dan basah. Padahal rata-rata sirkuit dunia memiliki selisih 50 detik.
"Jadi nyaris pembalap tidak merasakan selisihnya permukaan aspal saat basah dan kering. Jadi pebalap senang sekali, dan adrenalinnya pun keluar," tutupnya.(Tribun Network/nis/m21/wly)