TRIBUNNEWS.COM, PADANG PANJANG - Jembatan layang atau flyover maut di kawasan Bukit Surunga, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), sudah sejak lama makan banyak korban.
Cukup banyak kendaraan roda empat dengan bodi tinggi mengalami celaka karena tersangkut beton jembatan yang memang dibangun sangat rendah, jauh lebih rendah dari rata-rata jembatan layang pada umumnya.
Jembatan ini sendiri sudah dioperasikan sejak 2016 oleh Pemerintah.
"Sejak selesai dibangun pada 2016 lalu, sudah banyak terjadi kecelakaan di jembatan ini," ujar Iwen, salah seorang warga yang tinggal dekat flyover ditemui TribunPadang.com, Minggu (30/1/2020).
Sebelumnya, sebuah bus antar kota antar provinsi PT Sipirok Nauli nomor polisi BB 7626 LH hancur bagian atapnya setelah menghantam flyover tersebut pada Minggu subuh, 30 Januari 2022.
Akibat insiden itu, 17 orang penumpang termasuk supir mengalami luka-luka.
Iwen mengatakan, kendaraan yang sering menghantam jembatan tersebut adalah bus dan truk angkutan barang. Pernah pula sebuah truk tangki pengangkut minyak sawit mentah (CPO) tersangkut di jembatan tersebut.
"Kebanyakan kendaraan tersebut tersangkut," ucapnya.
Sejauh ini, lanjut Iwen, belum ada korban jiwa yang ditimbulkan. Namun, ia mengira sudah puluhan orang yang luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit selama lima tahun belakangan ini.
Baca juga: Bus Tabrak Fly Over, Terdengar Dentuman Keras, Warga: Saya Kaget, Sudah Hancur Bagian Atasnya
Sementara itu, warga lainnya, Jeri mengatakan, kendaraan yang paling banyak menabrak jembatan atau tersangkut di jembatan tersebut adalah kendaraan dari luar Padang Panjang.
"Kebanyakan mereka tidak tahu kalau jembatannya rendah," sebutnya.
Baca juga: PO Batang Pane Baru Rilis Bus Buatan Karoseri Cipta Karya Medan
Jeri mengungkapkan, jalan bawah flyover tersebut merupakan jalan masuk kota. Sedangkan, jalan lintas provinsi berapa di sebelah dengan jembatan yang jauh lebih tinggi.
"Yang ini tingginya hanya 2,2 meter, kalau yang sebelahnya itu 4 meter lebih, jadi di sini memang kendaraan yang rendah bjsa lewat," kata Jeri.
Pantauan TribunPadang.com di lokasi, memang terdapat banyak bekas goresan dan bekas pecah di jembatan tersebut. Banyak pula warna yang tertinggal setelah dihantam berbagai macam kendaraan.