Laporan Wartawan Tribunnews, Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Krisis pasokan semikonduktor yang menyebabkan kekacauan di sebagian besar industri mobil selama tahun 2021 diprediksi akan mereda tahun ini. Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya penjualan mobil global sebesar enam persen.
Automotive News melaporkan, Kenaikan seperti itu akan membuat penjualan naik menjadi 85 juta, yang tersebar merata di berbagai wilayah di dunia.
Prediksi datang dari perusahaan analis LMC Automotive, yang memperhitungkan penjualan mobil di Eropa akan naik 7 persen menjadi 17,8 juta unit, sementara penjualan mobil di Amerika akan tumbuh 6 persen menjadi 18,7 juta, sedangkan penjualan mobil di China akan meningkat 5 persen menjadi 26,6 juta.
Baca juga: Siap Isi Kekosongan Suplai Kendaraan di Australia, Mobil Ini Diprediksi Bisa Laku Keras
Pete Kelly dari LMC memperingatkan bahwa penjualan mobil tidak akan berjalan lancar sampai setidaknya kuartal ketiga tahun ini, yang berarti menunjukkan bahwa produsen mobil Eropa akan terus berjuang untuk memproduksi mobil dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan sepanjang paruh pertama dan kedua tahun ini.
"Tahun ini kami tidak akan menghindari kekurangan chip lagi, tetapi volume gangguan sepertinya akan berada di kisaran setengah dari tahun lalu," ungkap Automotive News.
Kelly mengatakan, LMC juga memperkirakan bahwa penghentian produksi mobil karena masalah pasokan chip yang menjadi normal tahun lalu tidak akan terjadi setelah kuartal kedua tahun 2022.
Baca juga: Selain Australia, Indonesia Berpeluang Ekspor Mobil ke Selandia Baru
Kelly juga memberi kabar baik untuk konsumen yang lebih suka membeli mobil dari dealer daripada menunggu slot build dua bulan lagi.
Dia memperkirakan bahwa tingkat persediaan mobil di pasar AS akan meningkat, atau setidaknya stabil pada tahun 2022.