Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Pemerintah Inggris baru saja mengumumkan strategi ‘chargepoint’ atau titik pengisian daya untuk mobil listrik baru di negaranya.
Strategi ini diklaim akan mampu meningkatkan akses bagi pengemudi tanpa harus memarkirkan mobil di pinggir jalan, selain itu juga menyediakan pengisian daya yang lebih cepat untuk perjalanan yang lebih lama.
Dilansir dari just-auto.com, Departemen Transportasi Inggris akan memberi anggaran 1,6 miliar poundsterling untuk memperluas jaringan pengisian daya kendaraan listrik di Inggris.
Sekitar 300.000 pengisi daya publik akan tersedia pada tahun 2030 ketika penjualan sebagian besar kendaraan dengan mesin pembakaran internal atau ICE sudah dilarang.
Baca juga: Mercedes-Benz Ciptakan Alat Pengisian Daya Kendaraan Listrik yang Fleksibel
Operator chargepoint akan diwajibkan secara hukum untuk memenuhi standar yang ketat, yang memungkinkan pengemudi mobil listrik membayar dengan mudah dan menemukan pengisi daya terdekat.
Ahli statistik di Pemerintah Inggris mengklaim, 300.000 titik pengisian daya publik pada tahun 2030 akan setara dengan hampir lima kali jumlah pompa bahan bakar di jalanan Inggris.
Baca juga: Pertamina Masih Gratiskan Biaya Pengisian Daya Kendaraan Listrik di 2 Lokasi SPKLU Ini
Ada 420.000 mobil listrik murni di jalanan Inggris pada akhir Februari, The Guardian melaporkan, mengutip situs perbandingan Next Green Car.
Sementara hanya ada 29.600 titik pengisisan daya umum di Inggris pada 1 Maret, menurut perusahaan data Zap-Map.
Baca juga: Inves Rp 72 Miliar, PLN Bangun 60 Unit SPKLU Ultra Fast Charging di Bali
Di bawah Strategi infrastruktur Kendaraan Listrik, pengisian daya mobil listrik akan menjadi lebih mudah dan lebih murah daripada mengisi bahan bakar mobil bensin atau diesel.
Persyaratan hukum baru nanti nya mengharuskan operator untuk memastikan pembayaran tersedia tanpa kontak, sementara pengemudi akan dapat membandingkan harga pengisian dan menemukan titik pengisian terdekat melalui aplikasi.