TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini UD Trucks meluncurkan truk terbaru Quester Euro 5 dengan mesin commonrail untuk pasar Indonesia sebagai respon diberlakukannya standar emisi gas buang Euro 4 oleh Pemerintah RI mulai 1 April 2022.
Yang menarik dari truk ini adalah ternyata teknologi Euro 5 di truk Quester masih memungkinkan truk ini untuk menggunakan bahan bakar biosolar.
Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan cairan AdBlue pada teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) yang diaplikasikan pada di Quester Euro 5.
Chief Executive Astra UD Trucks Winarto Martono mengatakan, teknologi SCR ini menggunakan Ad Blue sebagai cairan untuk mengurangi kandungan NOx pada gas buang yang dihasilkan oleh mesin, sehingga sesuai standar Euro 5.
Penggunaan Ad Blue ini sebesar 3 sampai 5 persen dari bahan bakar yang digunakan. Jika 1 liter solar digunakan 3 Km, maka 1 Liter Ad Blue dapat digunakan untuk 75 Km.
Pada umumnya pengusaha truk menjalankan armadanya per bulan per unit sejauh 6000 km maka dibutuhkan asumsi solar sebanyak 2000 liter.
Dengan demikian, penggunaan Ad Blue diperkirakan sebesar 80 liter atau senilai Rp 800.000,- per bulan.
Kemasan Ad Blue ini menggunakan jirigen 10 liter, untuks setiap pembelian pertama Quester Euro 5 kami memberikan gratis kepada pelanggan kami sebanyak 800 liter yang akan dibagi dalam 4 tahap pengiriman.
Volume tangki Ad Blue di Quester Euro 5 mencapai 50 Liter. Astra UD Trucks mengedukasi pelanggan untuk menyediakan 1 jirigen Ad Blue untuk cadangan saat kondisi darurat di dalam kabin truk.
Ad Blue juga bukan cairan yang berbahaya dan tidak mudah terbakar, jadi aman dalam penyimpanan.
AdBlue merupakan cairan yang mengandung urea dan dipatenkan oleh German Association of the Automobile Industry (VDA). Reaksi kimia antara urea dan gas buang, bisa menetralkan gas berbahaya nitrogen oksida (Nox) menjadi air dan nitrogen.
Saat UD Trucks masih menggunakan nama Nissan Diesel, truk Quon menjadi truk heavy duty pertama di dunia yang telah menggunakan teknologi AdBlue dan diaplikasikan pada truk Quon di 2004.
Teknologi tersebut berhasil mereduksi emisi gas buang tanpa mengganggu kinerja mesin utamanya.
Mekanisme Mengontrol Penggunaan Ad Blue