Ditambah lagi dengan kelangkaan pasokan minyak akibat perang, menyebabkan inflasi global yang ditandai dengan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.
Inflasi yang tinggi dapat melemahkan daya beli masyarakat dan dampaknya paling dirasakan oleh masyarakat yang kurang mampu dan berpotensi menyebabkan krisis sosial.
Kondisi ini memicu terjadinya resiko peningkatan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang semakin melebar.
“Kadin Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah dalam upaya pencegahan dan meminimalisir krisis pangan, sehingga tidak berdampak menjadi krisis sosial, yang kemudian bisa menjadi krisis politik dalam negeri,” kata Arsjad.
Arsjad menambahkan, pihaknya mendukung langkah penguatan ketahanan pangan Indonesia terutama di sektor pertanian.
Walaupun dampak inflasi di Indonesia relatif kecil dibanding dengan inflasi global dan di negara lain, Indonesia harus bersiap diri dan mengantisipasi terhadap imbas inflasi global.
"Dibutuhkan gotong royong, dialog sosial dan kerjasama antara berbagai pihak termasuk pemerintah, pelaku usaha, buruh untuk menghadapi tantangan krisis ini," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)