Sebagai contoh Toyota bekerja sama dengan beberapa merek untuk menyelenggarakan atau ikut serta dalam pembuatan bus listrik.
"Contoh bus-nya dari Scania, dimana Toyota menyediakan teknologi fuel cell-nya. Jadi ini kerjasama dua brand yang berbeda. Jadi kerjasama dengan merek lain itu dilakukan Toyota," terangnya.
Bob menyebut, sekarang teknologi hybrid juga sudah diberikan Toyota kepada siapapun yang akan menggunakan.
"Kami terbuka soal teknologi. Jadi sekarang fokus bagaimana kita membuat itu lebih efisien, ekonomis dan terjangkau," imbuhnya.
Yang perlu diperhatikan saat ini adalah supply chain atau rantai pasok dari komponen utama kendaraan elektrifikasi, yakni baterai.
"Jangan sampai nanti sudah pakai baterai tetapi supply chain-nya itu dikuasai oleh segelintir pengusaha atau segelintir negara.
Sekarang otomotif ini sudah dikuasai oleh lebih dari 20 negara. Tetapi mobil listrik ini hanya dikuasai 5 sampai 6 negara.
Ini kita harus perhatikan supaya nanti begitu kita transisi atau masuk ke era elektrifikasi jangan sampai ini menjadi monopoli beberapa negara saja," kata Bob.
Baca juga: Mitsubishi Motors Gandeng Lima Merek Otomotif Jepang di Bali, Sediakan Mobilitas Kendaraan Listrik
Ajak mahasiswa
Di sisi lain, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan netralitas karbon akan menjadi penggerak utama perubahan di masa depan untuk segala sektor kehidupan dan generasi muda nantinya akan memimpin Indonesia menjadi pemain global.
Warih menuturkan, Toyota meyakini mahasiswa sebagai generasi muda dapat disiapkan lebih awal dalam mengambil inisiasi gerakan hijau, demi menghadapi tantangan di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, Institusi Pendidikan Tinggi memegang peranan strategis dalam mengembangkan, mengkaji, dan menyiapkan generasi muda sebagai SDM penerus berdaya saing tinggi.
“Aktivitas seminar nasional ini harapannya dapat menjadi wadah diskusi komprehensif yang membantu dan mendukung akselerasi Indonesia mencapai target Net-Zero Emission. Hal tersebut tentunya dapat terwujud melalui sinergi bersama antara Institusi Pendidikan, Generasi Muda, dan juga sektor industri khususnya Industri Otomotif nasional,” ujar Warih.
Menurut dia, Toyota berkontribusi dan turut serta dalam upaya pengurangan emisi melalui ragam pilihan teknologi elektrifikasi multi-pathway sehingga semua pihak dapat berkontribusi dalam memerangi emisi karbon (carbon is our enemy).
Baca juga: Lancia Siap Luncurkan Tiga Mobil Listrik di Segmen B