Nilai kekentalan oli, selalu dimulai dengan SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Contohnya SAE 90 di oli single-grade dan SAE 10W-30 di oli multi-grade.
Sekarang bagaimana cara mengetahui arti dari kode kekentalan oli? Untuk oli single-grade, sebenarnya sangat mudah. Contohnya di SAE 90.
Oli itu berarti punya nilai kekentalan 90 di semua tingkatan suhu oli. Sedangkan oli SAE 10W-30, punya nilai kekentalan 10 di suhu oli rendah dan nilai kekentalan 30 di suhu oli tinggi.
Intinya, untuk mengetahui nilai kekentalan di oli multi-grade di suhu oli dingin, Anda harus berpatokan pada huruf.
W adalah inisial dari Winter yang dalam terminologi oli, diartikan pada kondisi suhu oli dingin.
Angka sebelum W adalah nilai kekentalannya saat suhu oli dingin.
Mengapa oli mesin harus punya nilai kekentalan yang berbeda berdasarkan suhu oli?
Alasannya adalah untuk kemudahan proses menghidupkan mesin (khususnya di daerah bersuhu rendah yang ekstrem) dan untuk memberikan proteksi maksimum saat mesin sudah mencapai suhu kerja.
Oli encer punya sifat mudah mengalir.
Di daerah bersuhu dingin ekstrem, oli bisa sangat kental dan bahkan mendekati bentuk padat.
Hal ini tentu akan menyulitkan proses menghidupkan mesin, karena oli yang berada di area crankshaft akan menghambatnya untuk mulai bergerak.
Untuk itu, perlu oli yang encer.
Sedangkan saat suhu mesin mulai meningkat, oli encer jadi tidak maksimal lagi dalam menahan beban yang diberikan para komponen bergerak.
Oli multi-grade pun akan berubah jadi lebih kental di saat suhu kerja, untuk memberikan proteksi maksimal pada mesin.
(Tribunnews, Renald/Ivan Casagrande Momot/Anton Hari Wirawan)(Kompas.com, Ari Purnomo/Aprida Mega Nanda)(GridOto.com)