Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyambut tren elektrifikasi di Indonesia, sejumlah mahasiswa di Program Studi Teknik Mesin (Mechanical Engineering) President University di kawasan Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat, mencoba menciptakan sebuah mobil listrik yang mereka beri nama EGO.
EGO adalah mobil listrik kependekan dari Electric GoKart. EGO adalah karya Tim Pengembangan Mobil Listrik President University yang dibentuk di 2016 silam di bawah tanggung jawab Dr En. Lydia Angraini, yang sehari-hari merupakan Kepala Program Diploma Teknik Mesin (Mechanical Engineering).
Dr Lydia sendiri merupakan doktor lulusan dari Ritsumeikan University, di Kyoto, Jepang, dan merupakan satu-satu perempuan Indonesia dari 80 orang yang mendapat beasiswa Monbukagakusho dari Jepang.
Baca juga: Hyundai Motors Indonesia Tidak Lagi Jual Mobil Listrik Ioniq dan Kona, Bagaimana Suku Cadangnya?
Konsep awal pengembangan mobil listrik didesain untuk mengikuti Lomba Belmawa Ristekdikti KMLI (Kompetisi Mobil Listrik Indonesia). Pada desain prototipe yang dikembangkan, adalah untuk mampu mengurangi beban dari frame agar dapat membuat baterai lebih efisien.
Proses pengerjaan mobil listrik ini dimulai sejak akhir Oktober 2021 dengan total waktu pengerjaan sekitar 8 bulan, terbagi ke dalam working group, ada yang mengerjakan manufacturing sasisnya, bodinya dan sistem kelistrikannya.
Baca juga: GAC Honda akan Bangun Pabrik Mobil Listrik Baru, Kapasitas Produksinya 120.000 Unit Per Tahun
Pada sistem transportasi terkini mobil listrik diproyeksikan sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang diketahui mampu mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRL = CO2).
Menurut Dr Lydia, proyek mobil listrik digarap sejalan dengan keinginan untuk membantu mensukseskan program pemerintah terkait dengan pengembangan energi baru terbarukan dan energi konservatif.
Proyek mobil listrik ini dikerjakan oleh tim dosen Program Studi Teknik Mesin President University yang terdiri dari praktisi industri yang didukung sejumlah akademisi, dari kalangan profesor dan doktor.
Salah satunya yang memegang peranan penting adalah Nanang Ali Sutisna M.Eng, bersama beberapa mahasiswanya, antara lain adalah Marwan Nabildan (ME, Batch 2019) dan M. Fachri Maulana (ME, Batch 2018).
Tim pengembangan mobil listrik ini diharapkan dapat mampu mengevaluasi mulai dari tahap desain perancangan, tahap uji coba performance yang meliputi enam kategori.
Yaitu traksi mobil, percepatan, pengereman, slalom, kecepatan, dan efisiensi, hingga tahap perbaikan yang diperlukan berdasarkan hasil uji coba tersebut. Ambisi mereka selanjutnya adalah membuat prototipe mobil listrik ini untuk bisa dibuat mobil yang bisa dikendarai oleh publik.