Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Stellantis, produsen mobil yang berbasis di Amsterdam, Belanda berencana memangkas produksi hingga 220.000 unit kendaraan tahun ini akibat krisis chip semikonduktor global.
Serikat pekerja FIM CISL mengatakan, Stellantis telah memproduksi sekitar 351.890 unit kendaraan pada semester pertama tahun ini, hampir 14 persen lebih rendah dari pada periode yang sama tahun lalu,
“Pabrik utama Melfi dan fasilitas manufaktur van Sevel menjadi situs yang paling terpengaruh.” kata FIM CISL yang dikutip oleh Reuters, Selasa (5/7/2022).
Baca juga: Krisis Semikonduktur Mulai Makan Korban, Stellantis NV PHK Massal Karyawan di AS
Sementara itu, kepala serikat pekerja FIM CISL, Ferdinando Uliano mengungkapkan, Stellantis bisa kehilangan antara 200.000 hingga 220.000 unit kendaraan pada tahun 2022.
"Seolah-olah salah satu pabrik besar grup berhenti selama setahun," kata Uliano, seraya menambahkan jika situasi pasokan chip tahun ini tidak kunjung membaik, maka dapat mempengaruhi produksi pada tahun 2023.
Uliano menambahkan, faktor lain seperti perang di Ukraina dan gangguan pasokan gas Rusia ke Eropa hanya akan memperburuk situasi pasokan suku cadang untuk industri otomotif.
Seorang juru bicara Stellantis menolak mengomentari data dan perkiraan yang diberikan oleh FIM CISL, tetapi mengulangi bahwa produsen mobil telah mengambil keputusan mengenai manajemen operasinya dari hari ke hari, pabrik demi pabrik sejak awal pandemi Covid-19.