TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) merayakan 40 tahun pencapaiannya di bisnis kendaraan niaga di Indonesia di pameran otomotif GIIAS 2022, Jumat, 19 Agustus 2022.
Perayaan ini ditandai dengan penyelenggaraan diskusi panel mengundang sejumlah pembicara dari manajemen HMSI dan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Irwan Supriyono, After Sales Director HMSI memaparkan, bisnis Hino di Indonesia dimulai pada tahun 1967 atau 55 tahun lalu ketika Pemerintah Jepang memberikan bantuan 150-unit bus Hino BT51 kepada Pemerintah Indonesia.
"Hino kemudian memasarkan bus Hino BX 730 di tahun 1972. Saat itu busnya masih diimpor dari Jepang dengan mesin EH700," ungkaop Irwan Supriyono.
Kemudian pada tahun 1982 Hino mendirikan perusahaan di Indonesia untuk memulai bisnis jangka panjangnya di kendaraan niaga dengan nama PT Hino Indonesia Manufacturing (HIM).
"Tahun 1984 Hino mulai melakukan investasi dengan membangun pabrik perakitan.
Pabrik dibangun di Tambun, Bekasi," ujar Irwan Supriyono.
HIM memproduksi mesin pertama Hino tipe H07C-D4 di tahun 1985. HIM kemudian meluncurkan truk Hino rakitan lokal Hino FF 172/173 LA di tahun yang sama dan setahun setelahnya.
HIM kemudian memperluas pasar kendaraan niaga dengan meluncurkan Bus Hino AK bermesin depan di tahun 1986.
Baca juga: Hino Kenalkan Truk Listrik Dutro EV dan Truk Mini 200 Series di GIIAS 2022
Bus ini kemudian menjadi penguasa pasar di segmen bus besar bermesin depan di Indonesia.
Hino kemudian melakukan penyempurnaan produk dan meluncurkan truk baru yang lebih bertenaga, yang kemudian menjadi legenda hingga kini, yakni truk Hino berkepala hijau pupus.
Produksi truk ini dimulai pada tahun 1989 melalui peluncuran truk Hino FF172/173MA sekaligus menjadi model truk pertama Hino yang dipasarkan di Indonesia dengan warna kabin hijau.
Memasuki dekade 1990, bus memasarkan bus besar bermesin belakang, Hino RK 174LA dan menjadikan Hino brand asal Jepang pertama yang mengeluarkan bus bermesin belakang di Indonesia.
Salah satu konsumennya saat itu adalah PO Tjipto di Pasuruan dan PO Akas II di Probolinggo, Jawa Timur.
D tahun 1991, Hino meluncurkan truk kabin warna hijau Hino Jumbo Ranger FL176 MA 6x2 dan Hino Jumbo Ranger FM226MD 6x4.
Kedua truk ini menjadi cikal bakal Hino Ranger FL dan FM JD series yang menjadi legenda, dan kini terus menjadi market leader selama 22 tahun, hingga sekarang di segmen truk medium duty.
Luncurkan bus Hino RG
Di tahun 1997 Hino meluncurkan bus baru di segmen bus besar Hino RG bermesin belakang dengan tenaga 240 horse power.
"Tahun 1997 kita luncurkan bus Hino RG yang legendaris sebelum kemudian digantikan Hino RK dan AK di 2006 bermesin J108," kata Irwan Supriyono.
"Hino RG ini bus ini menjadi bus legendaris," ujar Irwan.
Baca juga: Intip Fitur-fitur Pintar di Aplikasi My Hino, dari Simulasi Leasing Kendaraan Sampai E-Learning
Faktanya, memang banyak perusahaan otobus yang menjadi pemakainya. Antara lain, PO Akas II, PO Sinar Jaya, PO Kramat djati, PO Jaya dan lain-lain.
Bahkan populasi bus Hino RG ini sampai sekarang masih tetap terlihat lalu lalang di jalan raya sebagai armada bus antar kota antar provinsi (AKAP), seperti terlihat di armada PO Jaya dan Kramat djati.
Di tahun 2002, Hino miulai menggarap segmen pasar baru yakni truk ringan kategori 2 atau light duty truck (LDT) dengan nama Hino Dutro dan kabin warna hijau muda.
Ekspor Komponen
Di tahun 2011, Hino Indonesia mulai melakukan ekspor komponen dan suku cadang ke sejumlah negara.
Di tahun 2014 Hino menjadi produsen kendaraan niaga pertama di Indonesia yang mengekspor truk secara complete built up (CBU) dan menjadikan Hino sebagai salah satu basis produksi Hino untuk ekspor kendaraan Hino ke 19 negara.
Di tahun ini pula Hino mendirikan perusahaan pembiayaan kendaraan Hino Finance di Indonesia.
Di tahun yang sama Hino meluncurkan Hino700 heavy duty dan Ranger baru bermesin commonrail.
Di 2015, Hino Indonesia menjadi negara tempat peluncuran pertama truk Hino New Generation Ranger di dunia dan kemudian disusul peluncuran di negara lain.
Di 2020 Hino meluncurkan Hino Connect, fitur teknologi digital yang membuat pengemudi, truk dan pemilik kendaraan saling terhubung dan membuat pemilik armada bisa memonitor kendaraannya saat beroperasi.
Tahun 2020 ketika solar B30 diluncurkan, Hino ikut melakukan penyesuaian pada spesifikasi mesin dieselnya agar bisa mengasup biosolar. Antara lain dengan menambahkan filter solar.
Tahun 2021 luncurkan Hino Ranger FLX 8x2 untuk merespon terbitnya aturan overload over dimensi (ODOL) oleh Kementerian Perhubungan. Truk ini ditujukan untuk angkutan logistik seperti angkutan air mineral.
Memasuki 2022, bersamaan dengan perayaan 40 tahun, Hino menjadi brand kendaraan niaga pertama di Indonesia yang meluncurkan truk dan bus dengan standar emisi Euro 4 di Maret 2022.
Hino dengan mesin Euro 4 ini terdiri dari 60 model termasuk model terbaru yang dirilis di GIIAS 2022, yaitu Hino Ranger FMX 280TH, Hino Ranger FLX 280 JW (8X2), Hino Ranger FLE 260 JW (6x2), Hino Ranger FG 260 JU, dan Hino Dutro 136 HDX 5.8 Plantation.
Di GIIAS 2022, Hino juga memperkenalkan truk konsep Hino200 Series bertenaga 144PS / 3.400rpm dengan mesin Euro4 dengan transmisi 5 percepatan yang akan bermain di segmen truk kecil atau medium pick up.
Seno Wirdiyawantoro, Head of Product Division PT HMSI mengatakan, di model-model Euro 4 ini kami tetap berkomitmen menghadirkan produk sesuai kebutuhan pasar.
"Truk Hino FMX 280TH ini merupakan model terbaru tractor head untuk memberikan opsi truk tractor head bertenaga 280 PS dengan penggerak 6x2 untuk kebutuhan transportasi di jalan flat, yang tidak membutuhkan tractor head berpenggerak 6x4," ungkap Seno.
Sementara itu, model truk Hino lainnya, yakni Ranger FG260JU dirancang sebagai truk untuk membawa muatan ringan namun membutuhkan ruang kargo dengan volume besar. "Speed truk bisa diandalkan," ujar Seno.
“Kami terus mengembangkan dan berinovasi untuk menghadirkan kendaraan yang tepat sesuai dengan segmentasi bisnis para pengusaha di Indonesia, atau kami menyebutnya best fit product," ungkap Irwan Supriyono.
Dia menambahkan, pencapaian Hino di Tanah Air yang mampu memimpin pasar medium duty truck, karena kendaraan ini terbukti tangguh dan meningkatkan keuntungan bagi pemiliknya.
“Hino merupakan market leader dengan pangsa pasar di atas 50 persen untuk medium duty truck, selama 22 tahun terakhir,” ujar Santiko Wardoyo, COO – Director PT HMSI.