Laporan Wartawan Tribunnews Sanusi dari Hannover
TRIBUNNEWS.COM, HANNOVER - CEO Mercedes-Benz Truck Karin Rådström buka-bukaan soal potensi bisnis truk listrik di Indonesia saat ditemui di sela pameran IAA Transport di Hannover, Jerman, Senin (19/9/2022).
Karin mengatakan, Indonesia adalah pasar besar. "Saya pikir (Indonesia) adalah pasar besar. Saya rasa truk Mercedes-Benz punya potensi bagus di sektor pertambangan, jadi itu menjadi bagian penting," ujar Karin, Senin (19/9/2022).
Saat ditanya soal peluang bisnis green trucks atau ramah lingkungan di Indonesia, Karin menjelaskan truk ini berpeluang untuk pasar mana saja.
Tapi tentu saja penetrasi bisnis green trucks tergantung infrastruktur yang tersedia untuk mengecas truk.
"Jadi saya mungkin bilang jika Indonesia siap, kami akan siap untuk menjual," tegasnya.
Namun, Karin belum mau menyebut secara spesifik, tapi perusahaan akan berusaha untuk membuatnya tersedia ke pasar mana saja.
"Jadi saya rasa ini lebih kepada tergantung kapan infrastruktur di sana siap untuk pengecasan kendaraan listrik kami akan membawa truk kami ke pasar," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Head of Product and Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Faustina menjabarkan sejumlah kendala mengenai truk elektrik di Indonesia yang jadi pertimbangan kenapa truk listrik Mercedes Benz belum masuk.
Baca juga: Daimler Truck Pamer Prototipe Truk Hidrogen Mercedes Benz GenH2 di IAA Transportation
"Truk listrik memang sudah ada di pabrikan Daimler Jerman. Namun untuk pengoperasian di negara tujuan, tentunya harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku," ujar Faustina.
Faustina menjabarkan, dengan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan diesel, diharapkan adanya penyesuaian aturan jalan supaya beban yang dibawa tidak berkurang karena baterai kendaraan listrik cukup berbobot beratnya.
Faustina juga menyinggung soal tax benefit dari pemerintah bagi pemakainya.
"Infrastuktur charging station di titik-titik penting karena konsumsi baterai akan lebih cepat jika ada penggunaan AC terus menerus ataupun kondisi macet yang masih jadi kendala di beberapa titik," katanya.
Keringanan bea masuk untuk kendaraan listrik untuk percepatan pemakaian kendaraan listrik dan pelatihan terpadu dan investasi berkelanjutan bagi semua jaringan diler dan juga fleet customer terutama di segi workshop dan manpower.