Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), PT Astra Honda Motor (AHM), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), serta Lembaga Perbankan dan Lembaga Pembiayaan Non Perbankan mempertemukan sekitar 40 IKM komponen otomotif dengan 20 tier APM atau Agen Pemegang Merek.
Melalui fasilitasi kemitraan atau kegiatan link and match antara Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen alat angkut dengan tier Agen Pemegang Merek (APM), diharapkan mampu memperkuat rantai pasok.
"Menciptakan kemandirian manufaktur di sektor industri otomotif, salah satunya dilakukan melalui penguatan IKM dalam rantai pasok, termasuk kegiatan pengoptimalan local content.
Baca juga: Dilanda Krisis Semikonduktor, Industri Otomotif di Kanada Minta Lebih Banyak Pasokan dari Taiwan
Strategi kemitraan ini dinilai paling efektif untuk memperkuat rantai pasok industri otomotif di Indonesia," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Link and Match IKM komponen alat angkut dengan tier APM di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Selain temu bisnis, pada kegiatan ini juga dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenperin dengan Kadin tentang Kemitraan Industri Kecil dan Industri Menengah dalam Rantai Pasok Industri Manufaktur Nasional.
Adapun MoU tersebut antara 14 perusahaan bagian dari tier AHM dengan 30 pelaku IKM, kemudian MoU antara Lembaga Akademik dengan IKM, serta MoU antara industri jasa perbengkelan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik di GIIAS 2022 Tembus 1.200 Unit Lebih, Menperin: Kurangi Beban Impor BBM
Sebagai informasi, kegiatan Link and Match pertama kali dilaksanakan tahun 2017 dan merupakan agenda rutin tahunan Ditjen IKMA Kemenperin.
Pada tahun 2020-2021 lalu, kegiatan ini sempat terhenti dikarenakan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi Covid-19.
"Kami mengapresiasi Kadin dan PT AHM untuk ikut kolaborasi dan bersinergi dalam pelaksanaan Link and Match tahun ini," terang Menperin.
Strategi kemitraan antara IKM produsen komponen otomotif dengan tier APM dapat mendorong kemandirian IKM karena adanya kepastian pasar.
Selanjutnya, manfaat lain yang didapat IKM, yakni adanya transfer teknologi, perbaikan kualitas dan kuantitas produk, pengelolaan sistem manajemen yang baik, peningkatan kompetensi SDM, serta kemudahan akses pembiayaan.
Baca juga: Kontes Modifikasi IAM BOS Janjikan Konsep Baru Pesta Otomotif, Digelar di Ancol pada Desember 2022
"Bagi industri besar otomotif, kemitraan dengan IKM mampu mendukung upaya peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk yang dihasilkan. Ini akan lebih banyak lagi industri dalam negeri yang dapat berkontribusi sebagai tier APM khususnya IKM," ungkap Agus.
Selain itu, pnguatan sektor IKM menjadi hal yang penting dalam menopang kinerja ekonomi nasional.
Fasilitas permodalan dan transformasi digital menjadi kunci untuk memacu daya saing produk IKM.
"Selain permodalan, kita juga harus terus mendorong IKM bisa lebih cepat bertransformasi menuju era industri 4.0. Sebab, proses produksi akan lebih efisien dan bisa menciptakan inovasi," jelasnya.
Melalui upaya ini, diyakini produk IKM komponen akan lebih mudah diterima sesuai kebutuhan dan standar dari industri otomotif yang menjadi bagian dari rantai perusahaan.
"Upaya berikutnya yang juga harus diperhatikan, yakni meningkatkan kualitas SDM sektor IKM. Strategi pemerintah dan Kadin antara lain adalah kemitraan," ucap Menperin.