Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pemerintah Korea Selatan berencana menawarkan sebuah insentif ke Tesla untuk mendorongnya agar dapat membangun pabrik kendaraan listrik baru (EV) di Seoul.
Seperti diketahui, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah melakukan panggilan video dengan CEO Tesla Elon Musk pada pekan lalu.
Dalam pembicaraan itu, Musk mengungkapkan bahwa Korea Selatan merupakan kandidat lokasi terkuat didirikannya pabrik baru Tesla di kawasan Asia.
Baca juga: Elon Musk Sebut Korea Selatan Calon Kuat Lokasi Didirikannya Pabrik EV Tesla Terbesar di Asia
"Jika Tesla, Space X atau perusahaan lain sedang mempertimbangkan lebih banyak investasi di Korea termasuk membangun gigafactory, pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk mendukung investasi tersebut," kata Yoon, mengutip dari Reuters.
Di samping itu, Yoon mengatakan bahwa Korea Selatan juga menawarkan pekerja yang sangat terampil dan pemerintahnya akan memastikan peraturan selaras dengan standar internasional sehingga perusahaan asing tidak menghadapi rintangan keuangan atau peraturan yang tidak terduga.
"Kami sedang mempersiapkan pendekatan yang disesuaikan untuk memberikan beberapa keuntungan kepada perusahaan tertentu ini," kata Yoon, ketika dirinya ditanya mengenai keuntungan apa yang dapat ditawarkan Korea Selatan kepada Tesla dibandingkan lokasi lain yang disebutkan.
Baca juga: Lampu Belakang Tidak Berfungsi, Tesla Tarik Lebih dari 300.000 Mobil
Beberapa waktu lalu, Tesla mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan untuk membangun gigafactory lain.
Adapun, Kanada, Indonesia, India, dan Thailand juga berkeinginan untuk melobi Tesla agar dapat membangun pabrik EV di negaranya.
Namun, analis mencatat bahwa negara-negara tersebut tidak memiliki rantai pasokan otomotif seperti yang dimiliki Korea Selatan, meskipun beberapa memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti nikel.
Jokowi Yakin Tesla akan Buka Pabrik di Indonesia
Presiden Joko Widodo pernah mengatakan bahwa dirinya ingin membangun suatu ekosistem besar untuk kendaraan listrik di Indonesia.
"Kita ingin membuat ekosistem besar untuk baterai EV dan ini akan memberikan nilai tambah bagi Indonesia," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan The Economist.
Baca juga: Penjual Rumah di Selandia Baru Bonusi Tesla Gratis untuk Menarik Pembeli
Jokowi juga mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih dalam pembicaraan dengan Elon Musk mengenai rencana tersebut.
Meskipun masih dalam tahap pembicaraan, Jokowi yakin Musk akan membangun pabrik baterai dan mobil listrik Tesla di Indonesia.
Keyakinan itu tidak terlepas dari besarnya industri otomotif yang telah berkembang pesat di Indonesia.