Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kita pasti pernah merasakan pengalaman buruk, motor terendam air saat melintas di jalan yang sedang banjir atau melintasi genangan hingga permukaan air menutupi mesin.
Kondisi demikian bisa berisiko buruk pada mesin motor karena air bisa berpotensi masuk ke ruang mesin dan merusak komponen-komponen di dalamnya.
Air tersebut masuk melalui celah-celah mesin dan berisiko bercampur dengan oli mesin.
"Kondisi oli yang tercampur dengan air membuat daya pelumasannya tidak maksimal. Sementara komponen di dalam mesin seperti piston, kruk as, noken as dan lain lain membutuhkan pelumasan yang sempurna," kata Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), Kamis, 1 Desember 2022
Jika hal itu terjadi, akan membuat gesekan antar komponen yang notabene berupa logam tak dapat terhindarkan.
Baca juga: Cara Mendeteksi Oli Mesin Kendaraan yang Asli dan Palsu, Perhatikan Hal Ini
"Dengan kata lain, semua komponen tadi akan rusak karena saling bergesekan.
Oli yang sudah bercampur air akan kehilangan fungsi pelumasannya, dan jika dibiarkan tentu saja lama kelamaan pasti merusak komponen di dalam mesin," sahut Brahma.
Endapan Oli Pemicu Kerusakan Mesin
Dia menjelaskan, oli mesin bercampur air nyatanya bisa menimbulkan endapan yang mengakibatkan terpampatnya saluran oli. Jika demikian adanya, mesin akan mengalami kerusakan parah. Brahma menyebut, satu-satunya cara adalah dengan overhaul.
"Kalau sudah seperti ini, harus turun mesin. Setelah itu, endapan oli bisa dibuang dan mengganti komponen yang rusak," terangnya.
Air yang memiliki sifat asam juga berbahaya untuk bagian internal mesin. Disebut Brahma, korosi pada komponen mesin bisa terjadi akibat adanya air.
"Sebaiknya, langsung kuras oli mesin setelah menerabas genangan air yang tinggi atau banjir. Untuk meyakinkannya, cek kondisi oli melalui dipstick," ujarnya.
"Kalau ada buih, besar kemungkinan air sudah masuk ke mesin. Akan semakin jelas saat oli yang dibuang berwarna seperti kopi susu. Tandanya oli sudah terkontaminasi," ungkap Brahma.
Untuk melakukan penggantian oli pun sebaiknya dilakukan beberapa kali, untuk memastikan sudah tidak ada air di dalam ruang bakar dan warna oli sudah seperti warna oli yang baru.
“Jika warna oli sudah seperti coklat susu memang sebaiknya dilakukan minimal dua kali penggantian oli. Supaya memastikan tidak ada lagi air di dalam mesin dan oli yang baru akan memiliki fungsi pelumasan yang maksimal,” tambah Brahma.
Masalah akibat melewati banjir pun bisa merambat ke bagian lain seperti transmisi terutama untuk motor matic. Faktanya, oli transmisi di motor matic ini rentan tercampur air jika nekat menerabas genangan atau banjir, mengingat penggerak rodanya berasal dari area CVT.
"Jika sampai rusak, maka lebih banyak lagi biaya yang harus disiapkan untuk perbaikannya. Untuk efek lain dari oli yang bercampur air, performa mesin terasa berat dan mesin cepat panas," tutup Brahma.