Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penggunaan kendaraan di dunia saat ini telah mengalami pergeseran tren karena dipicu perubahan iklim atau climate change.
Kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) kini semakin banyak digunakan karena dianggap lebih bersih dan ramah lingkungan jika dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Salah satu tren yang kini diminati saat ini secara global adalah motor listrik yang perlahan semakin menarik perhatian di seluruh dunia dan di Singapura, sama seperti mobil listrik.
Meskipun produsen mobil papan atas telah meningkatkan estetika dan performa motor listrik selama bertahun-tahun, sebagian besar mekanismenya pun tetap sama, yakni pada dasarnya menggunakan listrik sebagai bahan bakar untuk menekankan sisi green energy.
Oleh karena itu, mesin motor listrik menggunakan listrik yang disediakan oleh baterai yang dapat diisi ulang.
Peralihan penggunaan listrik untuk menggerakkan sepeda motor ini pun diklaim jauh lebih bersih dan ramah lingkungan, tidak memerlukan pembakaran, bagian-bagian mesin tidak mudah aus, serta tidak ada bekas polusi suara dan gas.
Motor listrik mengandalkan baterai yang dapat diisi ulang untuk bisa beroperasi.
Dengan kata lain, bahan bakar kendaraan listrik berasal dari baterainya.
Setiap motor listrik menggunakan sistem baterai kompak, yang dapat memuat banyak sel baterai.
Ada berbagai jenis baterai yang biasa digunakan pada motor listrik, seperti litium, ion lithium, litium Fosfat, litium ion fosfat, asam Timbal, hidrida logam nikel.
Semua jenis baterai ini dapat diisi ulang dan bertahan antara 2 hingga 10 tahun, tergantung pada jenis dan produsennya.
Baca juga: Sudah Ada Subsidi, Penjualan Motor Listrik Kok Belum Maksimal, Ada Apa?
Pemerintah pun telah mengumumkan pemberian subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit, mulai 20 Maret 2023.
Bantuan ini diberlakukan pada 13 model motor berbasis baterai produksi Indonesia.
Terdapat beberapa kriteria terkait penerima yang telah ditetapkan, namun tidak semua orang yang berminat untuk membeli, dapat memperoleh subsidi tersebut.
Melalui program ini, antusiasme masyarakat untuk beralih menggunakan motor listrik pun sangat tinggi, Smoot Motor pun telah mengantongi ribuan pendaftar peminat subsidi motor listrik.
CEO PT Smoot Motor Indonesia, Irwan Tjahaja mengatakan bahwa adanya program subsidi motor listrik ini sangat bagus untuk mendorong adopsi motor listrik di Indonesia.
"Hal ini juga secara tidak langsung meningkatkan keinginan masyarakat luas untuk ikut beralih ke motor listrik," kata Irwan, dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (17/4/2023).
"Namun banyak dari mereka yang belum sadar kalau subsidi ini ada persyaratan untuk penerimanya.
"Jadi di sini Smoot Motor tetap mau mendukung keinginan mereka untuk beralih ke motor listrik melalui subsidi perjalanan yang diberikan," jelas Irwan.
Mengadopsi teknologi dari SWAP Energy, pengguna dapat secara mudah menukar baterai motornya di 1.000 titik strategis SWAP Station.
Melalui subsidi ini, kata Irwan, diharapkan dapat membantu pengendara dalam menghemat pengeluaran bahan bakar yang biasa dikeluarkan saat menggunakan motor ice.