Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DETROIT – Produsen mobil yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Ford Motor Company dikabarkan sedang bersiap melakukan putaran kedua pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Berdasarkan laporan Wall Street Journal (WSJ) mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, putaran baru PHK diperkirakan akan memengaruhi karyawan Ford di divisi kendaraan listrik (EV) dan perangkat lunak yang berada di AS.
Namun, WSJ tidak menyebutkan berapa jumlah karyawan yang terdampak putaran baru PHK tersebut.
Baca juga: Softbank PHK Lagi 13 Persen Karyawan Vision Fund
Adapun putaran baru PHK yang dilakukan Ford datang setelah Stellantis NV dan General Motors mengatakan mereka menawarkan pembelian karyawan.
Terlepas dari itu, kenaikan harga dan permintaan yang kuat untuk kendaraan baru telah membantu Ford mengatasi beberapa tantangan inflasi, meskipun biaya bahan baku yang lebih tinggi tetap menjadi tantangan.
Pembuat mobil juga telah mencoba untuk mengendalikan biaya pada bisnis kendaraan listrik mereka yang mahal.
Ford PHK 1.100 Karyawan di Spanyol
Pada Maret 2023, Ford juga telah memangkas 1.100 karyawannya yang bekerja di fasilitas manufaktur Valencia, Spanyol Timur.
Menurut informasi yang beredar saat itu, pemangkasan tersebut dilakukan perusahaan untuk menekan pembengkakan kerugian pabrik.
"Ford akan bekerja secara konstruktif dengan mitra serikatnya untuk mengurangi dampak pemisahan karyawan, keluarga mereka, dan masyarakat setempat," kata juru bicara Ford, dalam pengumuman resminya, Jumat (10/3/2023).
Sebelum resmi memangkas sebagian karyawannya yang ada di pabrik Valencia, Ford diketahui telah lebih dulu menghentikan rencana perakitan minivan Galaxy dan mobil mirip station wagon S-Max di Spanyol.