TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto belum bisa memberikan tanggapan banyak perihal rencana Pertamina meluncurkan BBM Bioetanol di Indonesia.
Gaikindo memilih menunggu realisasi lebih lanjut terkait penerapan Bioetanol di Indonesia. "Sebab, produsen otomotif juga harus mempersiapkan produk mobilnya untuk BBM jenis ini," ujar dia, Minggu (25/6/2023).
Dihubungi terpisah, Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, sejauh ini produk Honda yang dipasarkan di Indonesia belum ada yang dirancang khusus untuk mengkonsumsi BBM jenis bioetanol.
Arahan Honda saat ini adalah membuat mesin gasoline yang lebih hemat energi dan rendah emisi karbon. Pada saat yang sama, Honda juga melakukan transisi menuju kendaraan berbasis elektrifikasi dengan mesin hybrid sampai full battery.
"Kami akan terus memonitor perkembangan penggunaan bioetanol ini untuk pasar Indonesia," imbuh dia, Minggu (23/6/2023).
Walau tidak disebut rinci, Billy menyebut, beberapa model Honda di sejumlah negara lain sebenarnya sudah ada yang menggunakan bioetanol sebagai pilihan bahan bakarnya.
Vice President Director Toyota Astra Motor mengatakan, pihaknya mengapresiasi rencana penerapan bioetanol lantaran menjadi salah satu cara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan pengurangan emisi karbon di samping melalui elektrifikasi kendaraan.
Baca juga: Pertamina Segera Jual BBM Campuran Bioetanol, Menteri ESDM Tegaskan Tak Beri Subsidi
Untuk kepastian kecocokan bioetanol dengan mesin Toyota di Indonesia, Henry bilang bahwa hal itu harus menunggu ketersediaan bioetanol tersebut di pasar.
"Untuk mobil Toyota saat ini kami sudah kompatibel dengan etanol E10, sehingga harapannya bisa sesuai dengan bioetanol yang disiapkan regulator," ujarnya.
Baca juga: BBM Bioetanol RON 95 Akan Rilis Juni ini, Ini Prediksi Harga Per Liternya
Ia juga menyebut, sudah ada beberapa negara yang menggunakan etanol sebagai bahan bakar dengan variasi kadar, bergantung pada ketersediaan bahan bakar di negara yang bersangkutan.
Pertamina sebelumnya menyatakan akan segera melaksanakan uji coba pasar (market trial) bensin Pertamax bioetanol 5 persen (E5) di Surabaya, Jawa Timur dalam waktu dekat. Manajemen Pertamina mengakui, uji coba ini akan dilaksanakan di sekitar 10 SPBU.
Manajemen Pertamina belum buka-bukaan harga BBM Bioetanol tersebut. Yang terang, Pertamina bilang bahwa kelak kadar oktan dalam Pertamax akan naik dari sebelumnya RON 92 menjadi RON 95 dan harganya tetap kompetitif dengan BBM di kelasnya.
Laporan reporter: Dimas Andi | Sumber: Kontan