TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo memulai podcast perdana IMI TV, 'BS Podcast On the Track' dengan menghadirkan pembalap muda kebanggaan Indonesia, Sean Gelael.
Diketahui, pembalap yang pernah menjadi rekan satu tim Valentino Rossi ini bergabung bersama W Racing Team di ajang FIA World Endurance Championship.
"Podcast ini membahas panjang lebar tentang kiprah dan karir Sean di dunia balap. Diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda balap Indonesia yang sedang berjuang menembus kancah internasional. Saksikan obrolan panjang lebar saya bersama Sean dalam BS Podcast On The Track, yang akan tayang pada 10 September 2023 di kanal Youtube IMI TV," ujar Bamsoet usai syuting BS Podcast On The Track, di kediaman Sean Gelael, Minggu (3/9/2023).
Bamsoet menjelaskan, dirinya dan Sean memiliki kenangan tidak terlupakan dalam dunia balap. Pada saat mengikuti Kejurnas Sprint Rally 2021 di Sirkuit Meikarta dengan status ekshibisi pada Sabtu (27/11/2021), Sean yang mengemudikan Citroen C3 R5 serta Bamsoet yang menjadi navigator, mengalami kecelakaan tunggal. Mobil terbalik tidak kurang dari empat kali dan hancur di beberapa bagian, namun Bamsoet dan Sean tidak mengalami luka serius.
"Flashback pada saat mengalami kecelakaan, saya menjadi saksi hidup betapa Sean sangat tenang dalam menghadapi accident. Sehingga sayapun ikut tenang. Sean membuktikan dirinya bahwa ia bukanlah pembalap biasa, karena ketenangan yang ia tunjukan pada kecelakaan tersebut menunjukan betapa besar dan hebat mental yang ia punya," jelas Bamsoet.
Ia pun menerangkan, di sepanjang karirnya, Sean telah mengharumkan Indonesia melalui berbagai kejuaraan yang ia menangkan.
Pada tahun 2021, Sean berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih posisi runner up FIA Endurance Trophy for LMP2 Drivers dengan mengumpulkan 131 poin dalam kejuaraan bergengsi FIA World Endurance Championship 2021.
Tidak banyak yang tahu, Sean mengalami jatuh bangun sebelum sampai pada tahap saat ini. Dibalik kesuksesan dan popularitas yang ia dapatkan, ada perjuangan dan kerja keras yang tidak mudah yang harus ia taklukan.
Selain karena kegigihannya dalam menaklukan lintasan balap, kesuksesan yang diraih Sean juga tidak lepas dari peran dan dukungan kedua orangtuanya, Ricardo Gelael dan Rini S. Bono.
"Sean menceritakan bahwa menurut kesaksian kedua orang tua dan keluarganya, sejak balita ia sudah menyukai mainan mobil. Hingga kemudian di usia sekitar 8 tahun, ia mulai serius menekuni latihan gokart. Sean juga seringkali diajak sang ayah, Ricardo Gelael yang merupakan pembalap rally. Bahkan, Sean mengawali kariernya di ajang balapan pada tahun 2005, saat turun di Kejurnas Rally Sprint dengan menjadi navigator bagi ayahnya sendiri," terang Bamsoet.
Lebih lanjut ia menambahkan, tahun 2013 Sean mengikuti Formula 3 Eropa selama 2 tahun. Di tahun 2015, ia kemudian mengikuti World Series by Renault, serta GP2 Series yang kemudian berubah nama menjadi FIA Formula 2 pada tahun 2017.
Pada saat mengikuti Formula 2, Sean mengaku memiliki beberapa pengalaman tidak terlupakan. Yakni pada saat bergabung dalam Pertamina Prema Theodore Racing, Sean berhasil finish kedua pada Formula 2 di Sirkuit de Monaco tahun 2018, padahal ia start dari posisi ke-13.
Di tahun 2020, dalam Formula 2 di Sirkuit Catalunya, Sabtu (15/8/2020), Sean yang bergabung dalam DAMS, terlibat kecelakaan dengan pembalap tim Campos Racing, Jack Aitken.
"Akibat kecelakaan tersebut, Sean mengalami retak tulang belakang, sekaligus mengakhiri karirnya di Formula 2. Ia kemudian pindah mengikuti kejuaraan FIA World Endurance Championship (WEC). Berbagai podium FIA WEC untuk mengibarkan bendera Merah Putih telah ia persembahkan untuk Indonesia. Sean bukanlah pembalap biasa," pungkas Bamsoet. (*)