News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyebab Turunnya Penjualan Mobil Tahun 2023 Menurut Bos Toyota

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap penjualan mobil nasional secara wholesales atau dari pabrik ke dealer sepanjang 2023 turun 4 persen.

Data Gaikindo menyebutkan selama Januari-Desember 2023, pengiriman mobil dari pabrik ke dealer sebanyak 1.005.802, turun dari tahun sebelumnya 1.048.040 unit.

Toyota masih memimpin pasar mobil nasional dengan penjualan wholesale sebanyak 336.777 unit sepanjang 2023.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, apa yang terjadi di pasar otomotif tahun 2023 di luar perkiraan.

"Untuk tahun 2023 itu memang ada penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Toyota sendiri sebenarnya mempunyai target penjualan sama seperti tahun sebelumnya atau naik 3-5 persen di atasnya. Tetapi memang situasinya berbeda terjadi pelemahan permintaan baik global maupun domestik," tutur Bob, Rabu (10/1/2024).

Tahun 2023, situasi dan kondisi ekonomi global dan konflik geo politik di sejumlah negara-negara dunia, menjadi penyebab penurunan pada pengiriman mobil domestik maupun ekspor.

Di tahun 2024, Toyota memprediksi market akan tetap sama seperti tahun sebelumnya, namun tetap diharapkan mampu tumbuh 3-5 persen.

Baca juga: Ekspor Mobil CBU Toyota Turun 3 Persen di 2023, Pengapalan Honda Naik 253 Persen

"Tentunya dengan beberapa catatan bahwa situasi politik kita bisa berjalan dengan baik dan terbentuk pemerintahan yang kredibel dan membangun confidence untuk industri otomotif kita," ungkap Bob.

Dengan situasi pesta demokrasi yang akan berlangsung di tahun ini, diharapkan pemerintah tetap memberikan dukungan terhadap industri otomotif yang berteknologi tinggi, menyerap banyak tenaga kerja dan berorientasi ekspor.

Baca juga: Toyota Incar Realisasi Ekspor Kendaraan 300.000 Unit di 2024

"Tidak mudah untuk mempertahankan ini ke depan kalau tidak ada effort yang besar dari kita semua, karena hampir semua negara ingin membangun industri otomotif. Jadi daya saing yang ada ini harus dipertahankan dan ditingkatkan," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini