TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tetap optimistis bisa tumbuh pada tahun 2024, meskipun ada kekhawatiran market kendaraan komersial masih redup.
IAMI yakin pangsa pasar kendaraan komersial Isuzu bisa tumbuh 2-3 persen tahun ini.
"Kami optimistis bisa melanjutkan pencapaian tahun lalu yang gemilang. Tahun lalu, saat industri menurun, pangsa pasar Isuzu bisa meningkat 1,3 persen," ujar President Director PT IAMI, Yusak Kristian Solaeman saat media gathering 50 Tahun Isuzu Indonesia Journey di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Baca juga: Bos Pramac Ducati: Kurang Logis Marc Marquez Balik ke Honda di MotoGP 2025
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia (Gaikindo), total penjualan kendaraan komersial tahun 2023 sebanyak 236.321 unit, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 252.263 unit.
Dari total penjualan kendaraan komersial di Indonesia itu, Isuzu mencetak penjualan 30.085 unit atau meraih pangsa pasar 27,7 persen.
Isuzu Elf menempati urutan pertama sebagai produk terlaris dengan penjualan 14.193 unit dengan pangsa pasar 25,9 persen atau naik dari sebelumnya 25,1 persen. Disusul Isuzu Traga dengan penjualan 11.359 unit dan meraih pangsa pasar 41,7 persen, naik dari tahun 2022 yang sebesar 40,2 persen.
Menurut Yusak, secara persentase penjualan, kenaikan yang sangat pesat justru diperoleh Isuzu GIGA yang melonjak 34,5 persen dari semula 3.370 unit di tahun 2022 menjadi 4.553 unit.
”Pangsa pasar GIGA melonjak drastis dan mencetak rekor, dari semula 13 persen menjadi 17 persen,” tambah dia.
Yusak mengatakan, pada tahun 2023 itu, Isuzu meraih prestasi mengejutkan karena bisa mempertahankan selama empat tahun berturut turut meningkatkan pangsa pasar sebesar empat persen. Sedangkan untuk suku cadang mengalami kenaikan signifikan sebesar 19,8 persen. ”Ini menjadi pencapaian terbaru Isuzu di Indonesia,” kata Yusak.
Diakui, pencapaian besar di 2023 itu berkat strategi Isuzu terus mendekatkan diri ke konsumen, terutama dalam layanan purna jual.
”Kendaraan niaga itu sangat dibutuhkan untuk produksi, sehingga yang perlu diperhatikan tidak hanya menjual unit, tetapi layanan purna jualnya, yang memastikan kalau bisa down time-nya zero,” tutur Yusak.