Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – LG Energy Solution (LGES) memperkirakan pertumbuhan pasar kendaraan listrik (EV) global akan melambat di tahun 2024 ini.
“Perlambatan sementara pertumbuhan permintaan baterai kendaraan listrik global diperkirakan terjadi karena pengendalian inventaris konservatif produsen peralatan asli (OEM) seiring dengan berlanjutnya penurunan harga logam,” kata LGES dalam sebuah pernyataan, Jumat (26/1/2024).
Dalam hal ini OEM mengacu pada produsen mobil.
Produsen baterai asal Korea Selatan itu menambahkan, faktor risiko perlambatan tahun ini juga mencakup perubahan laju rencana transisi kendaraan listrik yang dilakukan oleh produsen mobil.
Selain itu juga dipicu oleh meningkatnya persaingan di Eropa, serta ketidakpastian politik, termasuk pemilihan presiden Amerika Serikat.
Perkiraan LGES untuk prospek pasar tahun ini muncul setelah Tesla yang merupakan pelanggan setianya memperingatkan tentang perlambatan tajam pertumbuhan penjualan mobilnya.
Baca juga: Indonesia dan Vietnam Jalin Kerja Sama Pengembangan Industri Kendaraan Listrik
Selain itu, Hyundai Motor juga menandai melambatnya sentimen pasar kendaraan listrik.
“Pasar kendaraan listrik global akan tumbuh pada kisaran pertengahan 20 persen tahun ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan pasar Amerika Utara yang diperkirakan berada pada kisaran rendah hingga pertengahan 30 persen,” kata LGES.
Baca juga: Teknologi LFP Jadi Ancaman Nikel di Industri Baterai Kendaraan Listrik
Perusahaan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan pada persentase pertengahan tahun ini, dan belanja modal tahun ini akan mencapai 10,9 triliun won sama seperti tahun lalu.
“Kami memperkirakan kapasitas produksi baterai yang memenuhi syarat untuk kredit pajak Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS tahun ini adalah sekitar 45-50 gigawatt jam (GWh), lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” kata LGES.