Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan mobil listrik menjadi warna baru bagi industri otomotif Indonesia. Apalagi pemerintah juga memberikan dukungan lewat pemberian insentif.

Pasar yang diciptakan mobil listrik juga mendongkrak pertumbuhan pada produk-produk aftermarket. Berbagai macam alat pendukung dalam mengubah penampilan mobil ramah lingkungan juga mulai dikenalkan, diantaranya karpet mobil.

Akan tetapi, jangan asal memilih karpet mobil. Sebab, salah memilih bisa berakibat pada kejadian yang fatal. Bagi Tribunners yang ingin mengganti karpet mobil, perhatikan tips berikut:

1. Pilih yang Tidak Memiliki Bau

Langkah awal untuk membeli karpet mobil ialah memilih yang tidak memiliki bau mengganggu. Saran terbaik ialah jangan membeli secara online, namun langsung datang ke outlet.

2. Pastikan Karpet Tidak Licin

Karpet mobil yang licin bisa mengganggu kenyamanan saat berkendara, sebab sering berubah posisi dan akan mengganggu pengemudi maupun penumpang. Pastikan Anda mengetahui secara langsung tekstur dan bentuk karpetnya sebelum membelinya.

3. Pilih yang Ada Perekat atau Pengaitnya

Perekat atau pengait sangat penting jika karpet tidak langsung pas dengan ukuran ruang mobil agar tidak mudah bergeser. Bagi yang ukurannya sudah pas, maka perekat tidak terlalu dibutuhkan.

Ketika karpet tidak memiliki perekat dan mudah bergeser, maka sangat mungkin kotoran yang berada di karpet bisa tumpah ke bawah karena geseran.

Otoproject yang merupakan merek aksesoris aftermarket memiliki karpet khusus untuk kendaraan listrik, yakni Maxmat.

Karpet unggulan yang dipasarkan adalah Maxmat 7D, yang merupakan merek karpet lokal produksi Indonesia dengan kualitas tinggi.

Baca juga: Karpet Mobil Berbahan Thermoplastic Elastomer Diklaim Lebih Tahan Abrasi dan Suhu

"Pemerintah sudah berikan banyak keuntungan untuk masyarakat yang membeli mobil listrik dan itu ditambah lagi dengan keuntungan yang pastinya diberikan oleh Otoproject melalui potongan harga Maxmat 7D. Kita berupaya untuk mengambil peran dalam mendukung misi pemerintah," tutur Founder Otoproject Martin.