News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Subang

Bus Pariwisata Nahas di Subang, PO Trans Putera Fajar Diduga 6 Kali Berganti Pemilik

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bus pariwisata nahas Trans Putera Fajar saat masih dioperasikan sebagai armada bus antar kota dalam provinsi (AKDP) oleh PO Jaya Guna Hage, Wonogiri.

TRIBUNNEWS.COM - Bus nahas PO Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di Ciater Subang, dan menyebabkan 11 orang meninggal dunia, Sabtu petang lalu, 11 Mei 2024 diduga sudah enam kali berganti pemilik. 

Akun Instagram @explorebuslovers mengungkap, bus Trans Putera Fajar tersebut awalnya merupakan armada yang dioperasikan oleh PO SAN, Bengkulu.  

Bus kemudian dijual kepada PO Aldo Trans. Dari PO Aldo Trans, bus kemudian berganti pemilik ke PO Jaya Guna Hage, Wonogiri.

Dari PO Jaya Guna Hage, bus ini kemudian berpindah pemilik ke PO Putera Pandawa Karya (PPK) lalu berpindah pemilik ke PO Maulana Trans.

Bus sudah berganti status kepemilikan ke PO Trans Putera Fajar, saat bus tersebut mengalami nahas, terlibat kecelakaan di kawasan Ciater, Subang saat membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok pulang dari acara perpisahan di Bandung, Sabtu petang.

Wajah dan bodi asli bus nahas PO Trans Putera Fajar nopol AD 7524 OG sebelum dirombak di bengkel karoseri menjadi model Jetbus 3 SHD. (IST)

Akun Instagram @explorebuslovers menulis:

"Berikut beberapa yang menggunakan Bus Tersebut : Po.Siliwangi Antar Nusa (SAN) - Po.Aldo Trans - Po.Jaya Guna Hage - Po.Putera Pandawa Karya (PPK) - Po.Maulana Trans - Po.Trans Putera Fajar

banyak blunder dari sisi bis yg laka semalem di ciater, dari pihak penyewa itulah resiko dari milih bis yg penting murah, banting harga dari rate pasaran bis pariwisata

Minus bisnya
Bis dah tua buat wisata max 15 tahun atau maksimal produksi 2009, ini sasis 2006
Bis AK1 mesin depan yg aslinya discovery di SRUT, dah rombak jauh dari aslinya
Surat3 mati
KIR mati
Surat atas nama PT di wonogiri, dipakenya brand apa di daerah lain."

Pada postingan tersebut, akun Instagram @explorebuslovers menyertakan foto bus Trans Putera Fajar saat masih dioperasikan oleh PO Jaya Guna Hage sebagai armada bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dengan registrasi plat nomor polisi wilayah Wonogiri, Jawa Tengah.

Pada kaca depan bus masih terdapat tempelan stiker bertuliskan SAN dalam format italic, ciri khas stiker yang terdapat pada armada bus PO SAN, Bengkulu.

Surat KIR Bus Trans Putera Fajar Sudah Kadaluwarsa

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, status uji kir bus pariwisata PO Trans Putera Fajar berplat nomor Wonogiri AD 7524 OG yang mengalami kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat, sudah kadaluwarsa sejak Desember 2023.

Selain itu, bus maut PO Trans Putera Fajar saat mengalami kecelakaan di Subang juga tidak memiliki izin angkutan.

"Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala (uji kir) telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2024).

Aznal mengatakan, Ditjen Hubdat saat ini telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.

Petugas KNKT menginspeksi bus Trans Putera Fajar setelah dievakuasi petugas dari lokasi kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, ke Terminal Subang, Minggu (12/5/2024) sore. Bus ini mengalami kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024) malam saat membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok. (Tribun Jabar/Ahya Nurdin)

Saat dioperasikan mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok untuk acara perpisahan sekolah di Bandung, bus berangkat pada hari Jumat, 11 Mei 2024.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum bus berangkat, sudah mengalami masalah pada rem.

Bus kemudian diperbaiki dan tetap berangkat menyusul 2 rombongan bus dari sekolah yang sama menuju Bandung.

Baca juga: Selain Operasi Wajah dari Model Discovery Jadi Jetbus 3, Bus Maut Subang Juga Diubah ke High Decker

Soal dugaan bahwa bus nahas tersebut berasal dari perusahaan otobus (PO) yang berbeda dengan dua bus lainnya yang dipakai sekolah ini, pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok menyatakan belum mengetahui hal ini.

"Kami akan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengecek informasi ini," kata Dian Nurfarida dari Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial di SMK Lingga Kencana, Depok, Minggu (12/5/2024).

Dia menjelaskan pemilihan bus yang dipakai dalam kegiatan perpisahan siswa-siswi SMK Lingga Kencana ke Bandung pada 10-11 Mei 2024 telah diserahkan kepada pihak travel agen yang menangani penyediaan armada busnya.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Trans Putera Fajar di Subang, MTI: Pemilik Armada Harus Diperkarakan!

"Sekolah menggunakan pihak ketiga untuk mencari bus. Pihak travel yang menyediakan bus tersebut. Soal informasi tiga bus yang dipakai berasal dari PO berbeda, kami akan cek lagi. Kami belum mendalami soal ini," ujar Dian.

Dian menambahkan sekolah yakin menggunakan bus tersebut karena sudah dilakukan pengecekan sebelum jalan.

"Kami yakin bus aman karena penyewaan dilakukan secara resmi dengan PO. Kami tidak tahu jika masa uji KIR-nya sudah lewat," tuturnya.

Dia mengatakan, SMK Lingga Kencana rutin menggelar kegiatan wisuda dan perpisahan, baik di lingkup sekolah maupun keluar kota.

"Tahun ini sekolah menggelar perpisahan di Bandung. Pesertanya 157 siswa dan guru yang dibagi dalam 3 bus," tutur Dian.

Dian menegaskan saat ini pihak yayasan fokus menangani korban, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.

"Kami fokus tangani korban. Persoalan bus nanti kami koorfinasi dengan instansi terkait," tandasnya.

Sebagai informasi, Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG yqng terlibat kecelakaan di Subang diduga telah melewati masa uji KIR.

Hal ini diungkapkan oleh Dinas Perhubungan Wonogiri sebagai lokasi pendaftaran perizinan bus tersebut.

"Dari dokumen kami, uji KIR bus ini berakhir Desember 2023, tapi statusnya itu masih AKDP. Sesuai data yang sekarang ada, uji KIR sudah terlambat dan belum diujikan lagi," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri Waluyo ketika dihubungi pada Minggu (12/5/2024).

Laporan reporter Hironimus Rama

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini