TRIBUNNEWS.COM - Polisi menetapkan dua tersangka baru kasus kecelakaan bus maut yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo, menyebut dua tersangka baru berinisial AI dan A.
Sehingga, total tersangka kasus kecelakaan bus Putera Fajar itu berjumlah tiga tersangka.
Sebelumnya, sopir bus Putera Fajar, S, sudah terlebih dulu ditetapkan sebagai tersangka.
"Saudara A dan AI (dijadikan) sebagai tersangka karena patut diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan sengaja kemungkinan dan kelalaian atau kealpaan," ujar Wibowo di Mapolda Jabar, Selasa (28/5/2024), dikutip dari Kompas TV.
AI merupakan pengusaha sekaligus pemilik bengkel yang mengubah rancang bangun bus Trans Putera Fajar menggunakan surat keputusan rancang bangun karoseri berizin.
"Tapi, bengkel yang bersangkutan tidak memiliki izin untuk mengubah dimensi atau rancang bangun kendaraan bus," ungkap Wibowo.
Sementara A adalah orang yang dipercaya AI mengoperasionalkan bus tersebut.
Tetapi, A malah menyuruh sopir lain, yakni tersangka S, untuk membawa kendaraan bus tersebut.
"Yang bersangkutan juga orang yang menyuruh sopir yaitu S untuk membawa kendaraan bus dalam kondisi tidak laik jalan."
"Antara yang bersangkutan dengan Saudara S, tidak ada ikatan kerja atau kontrak apapun. Tersangka S adalah freelance yang mungkin apabila dibutuhkan A, dihubungi," ucapnya.
Baca juga: Truk Pengangkut Paving Alami Kecelakaan di Cimahi, Tabrak Mobil dan Motor
Wibowo mengatakan, bus yang membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu tidak laik jalan.
KIR bus sudah kedaluwarsa, berakhir pada 6 Desember 2023.
Kondisi rem juga tidak berfungsi dengan baik.