News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pasar Mobil Baru Sedang Lesu, Bisnis Mobkas Caroline Tetap Cuan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Showroom mobil bekas Caroline.id yang merupakan flagship store kedua di Southcity Hive, Tangerang Selatan.

Sebelum ditaruh di showroom, mobil bekas yang telah diakuisisi dari penjual tim inspector Caroline melakukan inspeksi 150 titik di kendaraan yang mencakup pengecekan diseluruh area mobil, mulai dari interior, eksterior, mesin, hingga bagian-bagian terkecil.

"Tujuannya demi mengetahui kondisi mobil agar mobil tersebut benar-benar layak dijual kembali ke konsumen dan terbebas dari risiko bekas terendam banjir, bekas kecelakaan besar, manipulasi odometer, hingga dokumen palsu," kata Jani Chandra di acara Talkshow 'Terus Berinovasi, Kunci Sukses Caroline.id di Tengah Tantangan Pasar Mobil Bekas' di kawasan Southcity Hive, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa, 28 Mei 2024.

Vendri Iskar, Central Operation Head Caroline.id mengatakan, setelah selesai proses inspeksi, mobil memasuki proses rekondisi yang dilakukan di Recondition Center untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

Misalnya, pengecatan ulang pada bagian body yang mengalami baret. Setelah perbaikan pada interior dan eksterior, proses selanjutnya adalah melakukan inspeksi pada bagian mesin dan kaki-kaki guna melakukan perbaikan jika ditemukan adanya kerusakan.

"Setiap akan membeli mobil bekas, yang kerap ditakutkan konsumen adalah kondisi mobil, juga soal kesesuaian dokumen kendaraan dengan yang tertera di kendaraan," ujar Vendri Iskar.

Vendri mengatakan, perusahaannya menjalin kerja sama dnegan partner untuk rekondisi kendaraan di atas lahan seluas 42 ribu meter berkapasutas 11 ribu unit per bulan agar proses pengerjaannya cepat.

Mobil kemudian dibawa ke tahapan general repair untuk proses ganti oli dan filter oli. Lalu ke tahapan quality control dilanjutkan ke tahapan final control sampai mobil siap dipasarkan.

"Semua tahapan ini membuat kami berani memberikan garansi buyback bahwa mobil ini siap digunakan. Bukan mobil bukan bekas banjir atau bekas tabrak. Juga, garansi mesin rem, elektrikal, mesin, serta transmisi demi memastikan selama 1 tahun ke depan konsumen aman saat menggunakan mobil yang mereka beli dari kami," bebernya.

Vendri menambahkan, garansi ini bisa diperpanjang lagi di tahun kedua, kami akan tawarkan ke konsumen apakah ingin dipeepanjang.

Pasar Mobil Bekas Masih Terbuka Lebar Meski Persaingan Makin Ketat

Menyikapi ketatnya persaingan pasar mobil bekas ditandai dengan masuknya pemain baru dan konsolidasi bisnis yang dilakukan pemain lama yang terafliasi dengan agen pemegang merek (APM) besar, Jani Chandra mengatakan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Pihaknya malah berterima kasih dengan semakin ketatnya kompetisi di bisnis ini. "Kami berbisnis mobil bekas dari offline ke online. Kompetisi mobil bekas yang makin ketat bagi kami justru sanagt membantu karena turut mengedukasi ke konsumen," kata Jani Chandra.

Dia menegaskan, peluang bisnis mobil bekas offline to online di Indonesia masih sangat besar. "Kompetisi kami dengan beebrapa pemain akan membuat inovasi yang lebih baik untuk customer," ujar Jani Chandra.

Pengamat otomotif Yuniadi Haksono membenarkan, peluang pasar mobil bekas masih terbuka lebar meski pemain makin banyak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini