TRIBUNNEWS.COM - Makin banyak saja wisatawan asing yang berulah di Bali. Terbaru, seorang wisatawan bule diduga merampas sebuah truk Mitsubishi Colt Diesel pengangkut gabah dan mengemudikannya secara brutal di tol Bali Mandara, Minggu malam, 9 Juni 2024.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, bule tersebut merampas truk pengangkut gabah di kawasan Kerobokan, dan kemudian membawanya kabur.

Truk berplat Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut dia bawa melaju menuju tol Bali Mandara. Saat mendekati gerbang tol, truk tetap dipacu kencang dan kemudian menghantam besi palang gerbang tol hingga rusak.

Insiden tersebut memancing perhatian warga pengguna jalan tol dan petugas tol.

"Bule rampas truk gabas di jalanan terekam netizen menabrak pintu stop tol karcis di Tol Mandara mengendarai truk dengan ugal-ugalan hingga menabrak besi di bandara Ngurah Rai. Bule tersebut sudah berhasil diamankan," demikian informasi yang diposting akun @infobadung di Instagram dikutip Senin, 10 Juni 2024.

Aksi wisatawan bule bikin ulah di Bali bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, pada 12 April 2024 lalu juga terjadi aksi bule warga negara asing (WNA) membuat ulah dengan mengendarai sepeda motor masuk ke jalur mobil Tol Bali Mandara.

Dalam video unggahan berdurasi 36 detik tersebut, sang bule tidak mengenakan helm dan baju saat berkendara.

Assistant Manager RQM & Corporate Communication PT Jasamarga Bali Tol (JBT), I Wayan Purwajaya, Sabtu 13 April 2024 mengatakan, insiden tersebut terjadi pada 12 April 2024 pukul 14:00 Wita di Gerbang Tol Ngurah Rai.

Baca juga: Bos Rental Mobil Korban Amuk Massa Warga Sumbersoko Pati Dikenal Dermawan, Dimakamkan di Pesantren

Bule tersebut melewati Gardu 01 Gerbang Tol Ngurah Rai dan mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Petugas di Gerbang Tol langsung berkoordinasi dengan petugas Mobile Customer Service dan PJR Induk VI untuk mengejar.

Baca juga: Penuturan Aris, Pria yang Pakai Daihatsu Sigra Milik Bos Rental yang Tewas Dianiaya Warga Pati

"WNA tersebut berhasil dihentikan oleh petugas dan dievakuasi menggunakan kendaraan derek untuk keluar dari jalan tol. Untuk selanjutnya, proses hukum diserahkan kepada pihak kepolisian PJR Induk VI," beber Purwajaya.