Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Usaha (BUMN) Erick Thohir baru saja merombak sejumlah nama jajaran Komisaris di PT Pertamina (Persero).
Salah satu nama baru yang ditunjuk adalah Mochamad Iriawan, yang dipercaya sebagai Komisaris Utama di perusahaan migas pelat merah tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule merupakan pria kelahiran 31 Maret 1962.
Ia merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal.
Baca juga: Iwan Bule Jadi Komisaris Utama Pertamina, Dulu Diisi Simon Aloysius dan Ahok, Berikut Susunannya
Iwan Bule merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian pada tahun 1984, dirinya pernah menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanans).
Iwan Bule juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Dikutip dari Tribun Jabar, sebelumnya Iwan Bule terpilih menjadi ketua umum PSSI untuk periode 2019-2023.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Iwan Bule juga pernah menduduki jabatan sebagai Pelaksana Tugas atau menjabat menjadi Gubernur Jawa Barat (Jabar)pada 16 Juni 2018.
Namun, pengangkatannya sebagai penjabat Gubenur Jawa Barat saat itu sempat ramai dan menjadi kontroversi.
Hal tersebut disebabkan, saat itu Iwan Bule masih menjadi seorang anggota polisi aktif.
Diketahui sebelumnya, Iwan Bule pernah menjabat sebagai Kapolda Jabar.
Lalu, mantan Ketum PSSI itu pernah menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat dan Kapolda Metro Jaya.
Iwan Bule sempat juga menjabat sebagai Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Pernyataan Pertamina
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, pengangkatan serta pemberhentian Komisaris maupun Direksi merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” ungkap Fadjar dalam pernyataannya, Senin (4/11/2024).
Ia melanjutkan, kehadiran pemimpin baru akan menjadi energi baru untuk memastikan keberlanjutan Pertamina di masa depan.