Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggulirkan program konversi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik secara gratis.
Kebijakan ini berlaku untuk masyarakat umum dengan identitas dan tanda registrasi sepeda motor di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Boyke Lakaseru, National Project Manager Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) berpendapat, inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara, serta membangun ekonomi sirkuler yang berkelanjutan.
Boyke menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antara berbagai pihak terkait dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap manfaat kendaraan listrik.
Apalagi, dalam kebijakan ini pemerintah menggaet berbagai pihak. Program konversi gratis akan dilaksanakan secara bertahap, dimana Konversi Gratis Tahap 1 akan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2024 hingga kuota terpenuhi yaitu sebanyak 500 unit sepeda motor.
Selama rentang 2023 hingga 2024, pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan dari pemerintah serta sektor swasta.
Sampai dengan 27 Mei 2024, Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua tahun 2024 telah disalurkan untuk 30.083 unit motor listrik atau 60,1 persen dari target penjualan tahun 2024 yaitu sebesar 50.000 unit.
Program konversi ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan tersebut dan membawa Indonesia lebih dekat kepada tujuan untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Baca juga: Konversi Motor Listrik Kini Gratis Tanpa Dipungut Biaya, Ini Link dan Cara Daftarnya
“Kami berharap program ini dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih banyak beralih ke kendaraan listrik dan turut serta dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," katanya, Senin (5/8/2024).
Menurut dia, kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan semakin memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.