Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Turunnya penjualan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) di pasar global membuat produsen EV Vietnam, VinFast memutuskan menunda pembukaan jaringan dealernya di Thailand.
Berkaca dari lesunya market, automaker dunia termasuk Ford Motor, General Motors, Volkswagen AG dan Tesla telah lebih dulu mengambil langkah menahan rencana bisnis mereka.
VinFast sendiri akan mengevaluasi dengan cermat waktu penjualan kendaraan listriknya di negara Thailand. Bulan lalu, VinFast juga mengatakan akan menunda pembukaan pabrik di North Carolina, senilai 4 miliar dolar AS.
Baca juga: Pasar Mobil Listrik Bekas di Korea Melonjak 184 Persen Pasca Insiden Terbakarnya Mercedes-Benz EQE
Perusahaan juga menurunkan target penjualan setahun penuh menjadi 80.000 unit dari target sebelumnya sebesar 100.000.
"Kami telah menunda peluncuran dealer kami di Thailand untuk memastikan bahwa infrastruktur dan operasi kami selaras dengan standar global VinFast," ungkap VinFast dikutip dari Bangkok Post, Senin (26/8/2024).
Pada Maret, VinFast menandatangani surat pernyataan dengan 15 dealer awal di Thailand dengan tujuan membuka 22 ruang pamer di wilayah Bangkok yang lebih luas.
Thailand tetap menjadi pasar utama VinFast dan perusahaan tidak membuat perubahan apa pun pada rencana bisnisnya untuk pasar lain.
Perusahaan menargetkan ekspansi setidaknya ke 50 negara pada tahun 2024. VinFast berharap untuk membuka pabriknya di India pada paruh pertama tahun depan dan mulai membangun pabrik perakitan barunya di Indonesia bulan lalu.