News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kendaraan Listrik

Fokus Pasar Eropa, Daimler Belum akan Jual Truk Listrik di Indonesia Tahun Depan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Naeem Hassim, Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) di pembukaan booth Daimler di pameran Mining Indonesia 2024.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Daimler belum akan menjual truk listrik di Indonesia tahun depan meski truk listrik E600 Actros sudah mulai diproduksi Desember 2024 di pabrik Daimler di Jerman.

Head of Product & Marketing PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Faustina mengatakan, Minggu depan akan diselenggarakan pameran kendaraan niaga truk dan bus IAA di Kota Hannover Jerman.

Di pameran ini Daimler akan menampilkan E600 Actros. Truk ini sudah dites di 22 negara dan bisa menempuh jarak hingga 500 km tanpa intermediate charging dengan range sekitar 1.000 kilometer.

Baca juga: Pengiriman Paket Pos Indonesia di IKN Gunakan Van dan Truk Listrik

Model lainnya yang turut dipamerkan di IAA Hannover adalah truk listrik E300 dan E400. "Kita punya line up EV Truck yang akan tampil di IAA dan akan mulai diproduksi Desember tahun ini. Target pasar pertama di Eropa kemudian menyusul pasar overseas market," kata Faustina di sela acara pembukaan booth Daimler di pameran Mining Indonesia 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 11 September 2024.

Bagaimana untuk pasar Indonesia?

"Kita sedang dalam persiapan. Untuk truk E600 Actrosm jarak tempuh 500 km itu sepanjang Jakarta sampai Semarang. Harus dipertimbangkan EV charging-nya apakah sudah siap belum," ujarnya.

"Bayangkan kalau banyak truk yang sedang mau ngecas bareng baterainya. Itu menjadi pembelajaran bagi kami dan itu yang sedang kami kembangkan," bebernya.

Naeem Hassim, Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) mengatakan, sebelum memasarkan truk listrik di Indonesia pihaknya berupaya memastikan dulu infrastruktur pengisian daya untuk baterainya sudah benar-benar siap dan tersedia di berbagai tempat.

"Kami ingin pastikan ekosistem siap. Kami juga banyak berdiskusi dengan pemerintah menanyakan apa saja insentif yang akan diberikan untuk truk listrik ini," kata dia.

Hassim menambahkan, Daimler saat ini fokus membangun pabrik perakitan truk pertamanya di Indonesia yang berlokasi di Jawa Barat.

Jika pabrik ini sudah resmi beroperasi akan menjadikan Daimler pabrikan truk Eropa pertama yang memiliki pabrik perakitan di Indonesia.

"Kami ingin memproduksi truk di Indonesia dan ingin produksi sebanyak mungkin truk tambang di Indonesia," ujarnya.

Dia menambahkan, mayoritas truk Mercedes-Benz yang dipasarkan Daimler di Indonesia terserap oleh sektor tambang dan market terbesarnya berada di Kalimantan, lalu disusul Sulawesi serta area tambang di Sumatera.

Soal banyaknya brand China yang masuk menggarap pasar truk tambang di Indonesia, Hassim mengatakan hal itu sama-skali tidak menjadi masalah bagi Daimler.

"Kami tidak ada masalah sama sekali. Kami ingin come up dengan inovasi. Bicara truk tidak hanya produk tapi juga after sales," kata dia.

Faustina menambahkan, di pameran Mining Indonesia yang berlangsung pada 11-14 September ini perusahaannya
fokus menggarap di segmen mining dengan dukungan parts dan services.

Di pameran ini Daimler membawa 2 unit Mercedes-Benz Axor dengan aplikasi Truck Overburden dan Water-Sprayer Truck, serta menampilkan 2 unit Mercedes-Benz Arocs dengan aplikasi Truck Hauling, serta Truck Overburden tonase besar.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini