Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Perodua yang merupakan mitra lokal untuk memproduksi dan mendistribusikan produk Daihatsu di Malaysia tengah mengembangkan mobil listrik murah dengan harga di bawah 100.000 ringgit atau sekitar Rp 350 jutaan.
Informasi tersebut diumumkan oleh Menteri Keuangan dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat berpidato menyoal Anggaran 2025. Sayangnya tidak ada detail lebih lanjut soal pengembangan tersebut.
Melansir Paultan, Perodua mengembangkan mobil listrik murahnya tanpa campur tangan dari mitranya. Alih-alih mendapatkan teknologi dari Daihatsu, Perodua mengembangkan EV-nya sendiri, dengan bantuan mitra Australia yang belum disebutkan namanya.
Perodua sendiri telah beberapa kali memamerkan mobil listrik konsep buatannya, seperti pada ajang Malaysia Autoshow 2024.
Mitra Daihatsu di Malaysia tersebut memajang Emo-1 sebagai tanda kendaraan listrik akan segera datang, yang diharapkan akan muncul menjelang akhir tahun depan.
Emo-1 jika di Indonesia mirip dengan Daihatsu Ayla. Mobil listrik konsep ini memiliki desain yang tidak jauh berbeda dari Ayla, hanya aksen grille depan dan roda yang tampak menonjol dibanding versi bensin.
Mobil ini kabarnya memakai motor sinkron magnet permanen tiga fase yang menghasilkan 68 PS dan torsi 220 Nm.
Motor ini ditenagai oleh baterai lithium-ion NMC dengan kapasitas energi 55,7 kWh, yang menurut pembuat mobil akan menawarkan perjalanan sejauh 350 km.
Baca juga: Kia Operasikan Pabrik Mobil Listrik Baru, Kapasitas Produksi 150.000 Unit
Selain mengumumkan soal Perodua, Anwar Ibrahim tidak menyebut insentif pajak mobil listrik, artinya keringanan pajak kendaraan listrik CBU akan berakhir pada tahun 2025.
Mulai tahun 2026, hanya kendaraan listrik CKD yang akan bebas pajak. Pajak jalan bebas untuk kendaraan listrik juga akan berakhir pada tahun 2025.
Baca juga: Hyundai, Industri Otomotif Pertama yang Rancang Sistem Otomatis untuk Cetakan Tekan Kendaraan
Proton akan segera meluncurkan eMas 7 EV, tetapi karena itu akan menjadi CBU dari China untuk saat ini, ia harus mematuhi harga dasar 100.000 ringgit yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sementara Neta V dan Dongfeng Box termasuk di antara EV yang diharapkan akan dirakit secara lokal (CKD) pada tahun 2025, harganya juga bisa di bawah 100.000 ringgit.