News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Opsen Pajak Kendaraan Bermotor

Opsen Pajak Lebih Bikin Pening Industri Otomotif Ketimbang Kenaikan PPN 12 Persen

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melihat pameran otomitif bertajuk GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) Bandung 2024 di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/9/2024). Pemberlakuan opsen pajak kendaraan tahun 2025 ini akan membuat masyarakat enggan membeli mobil baru. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, penerapan opsen pajak akan menghambat penjualan mobil baru pada tahun depan.

"Kebijakan ini harus disikapi bijak oleh pemerintah daerah, karena mereka yang lebih paham dan punya data untuk menerapkan opsen pajak," kata dia, Minggu (29/12/2024).

Karena daerah mana saja yang akan menerapkan opsen pajak masih simpang siur dan belum pasti, Gaikindo masih memandang konservatif prospek industri mobil nasional pada 2025. 

Jika terjadi kenaikan pajak di daerah, Kukuh khawatir penjualan mobil nasional bisa turun mendekati kondisi ketika pandemi Covid-19 silam.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara di acara 'GIIAS Talk x Blibli.com Ajang Inspirasi bagi Penggiat Otomotif di Era Digital', di Dhonika Cafe, Jakarta, Sabtu (29/6/2019). (TRIBUNNEWS/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Emiten konglomerasi bidang otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) akan meninjau lebih jauh dampak opsen pajak terhadap kinerjanya pada tahun depan.

Namun, ASII memperkirakan pasar kendaraan roda empat akan turun seiring kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan opsen pajak.

"Target kami tampaknya akan konservatif," tutur Tira Ardianti, Head of Corporate Investor Relation ASII, Senin (30/12/2024).

Sementara itu, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala menilai, pemberlakuan opsen pajak yang bersamaan dengan PPN 12 persen berpotensi menggerus penjualan motor nasional. 

Sebelum ada dua kebijakan perpajakan tersebut, AISI memproyeksikan penjualan motor nasional berada di kisaran 6,4 juta unit--6,7 juta unit pada 2025 nanti.

"Namun, dengan adanya perhitungan ini, kami harus melihat lagi seperti apa dampaknya," kata dia, Senin (30/12/2024).

Ketua Bidang Niaga Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Sigit Kumala (dok./Marketeers)

Sigit turut mengungkapkan, AISI mendapat info perihal wacana pemberian insentif untuk mengantisipasi dampak opsen pajak pada 2025.

Asosiasi ini berharap pemberian insentif dapat menjaga agar kenaikan opsen pajak tidak mencapai 4 sampai 7 persen.

Teuku Agha, 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyebut, adanya opsen pajak berpotensi membuat konsumen menunda pembelian motor pada tahun depan.

"Mungkin konsumen berpeluang shifting dengan membeli motor bekas, karena tidak kena opsen," imbuhnya, Senin (30/12/2024). 

Suzuki masih akan melihat perkembangan kebijakan opsen pajak sebelum mengambil langkah strategi bisnis lebih lanjut.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini