Selain fitur-fitur di atas, AIDO HOSPITA juga memastikan keamanan data yang kuat karena telah memiliki sertifikasi Standar Keamanan Data ISO 270001:2013.
Belum lama ini, AIDO HEALTH juga memperkenalkan terobosan baru untuk mengurangi jumlah antrian pada bagian farmasi, yaitu melalui Sistem Pharmacy Delivery AIDO Digita.
“Sistem tersebut mengkolaborasikan digitalisasi rumah sakit, pembayaran, dan logistik yang diharapkan dapat melengkapi sistem yang sudah berjalan di rumah sakit,” jelas Safira.
Baca Juga: Kantor Perwakilan Cabang Jakarta Modern Cancer Hospital Guangzhou Kembali Beroperasi
Untuk memanfaatkan Pharmacy Delivery AIDO Digita, rumah sakit juga tidak perlu repot-repot mengunduh aplikasi tambahan. Cukup dengan melakukan scan kode QR, rumah sakit dapat melihat informasi pengiriman obat dengan lengkap.
Selain itu, dasbor sistem dibuat user-friendly sehingga memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan, melacak pemesanan secara real-time, hingga mengelola informasi akun.
Dengan beragam opsi pembayaran yang mudah dan aman, Pharmacy Delivery AIDO Digita juga menawarkan harga pengiriman yang kompetitif.
Beri sosialisasi terkait Undang-Undang Rekam Medis Elektronik
Dalam kesempatan itu, AIDO HEALTH juga memberikan sosialisasi terkait Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Rekam Medis Elektronik yang menyatakan bahwa fasilitas kesehatan (faskes) wajib untuk menggunakan REM dalam operasionalnya.
Fasilitas kesehatan yang dimaksud di antaranya adalah praktek mandiri dokter, puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya yang telah ditetapkan oleh menteri.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Batuk Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius pada Anak
Sebagaimana yang telah tercantum di Undang-Undang, RME dapat dibagi menjadi dua. Pertama, RME yang dikembangkan oleh Kemenkes RI. Kedua, RME lain yang telah memenuhi standar dan telah terintegrasi dengan SATUSEHAT.
Adapun sanksi yang akan diberikan bila tidak menggunakan RME yaitu teguran tertulis, pencabutan status akreditasi, dan pencabutan izin usaha.