Tanpa figur kunci sekelas mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, partai yang dipimpin tokoh muda, Muhaimin Iskandar (48), ini meraih 9,31 persen.
Perolehan suara PKB naik 4,18 persen --tertinggi di antara semua partai Islam.
PKB sekaligus memimpin perolehan suara partai-partai Islam, posisi yang sebelumnya dipegang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Partai Amanat Nasional (PAN) meraih 7,49 persen untuk masuk ke posisi nomor enam.
PAN --yang tidak lagi terlalu tergantung pada figur kunci sekelas Amien Rais-- menikmati kenaikan suara 1,46 persen.
PKS meraih 6,99 persen, "lebih baik" dari perkiraan sebelumnya setelah partai yang memposisikan diri sebagai partai antikorupsi ini didera masalah korupsi yang menimpa sejumlah kadernya.
Dibanding Pemilu 2009, perolehan suara PKS hanya turun 0,87 persen, jauh lebih buruk dari Partai Demokrat yang kehilangan suara hingga 11,34 persen.
Partai Demokrat, seperti juga PKS, dihukum pemilih karena kasus korupsi yang menimpa sejumlah kader puncaknya.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menikmati 6,7 persen, naik 1,37 persen dibanding Pemilu 2009.
Pendatang baru, Partai Nasdem, berhasil merebut 6,7 persen tapi partai Surya Paloh ini harus puas sebagai partai papan bawah.
Partai Hanura pimpinan Jenderal Wiranto, yang mendapat suntikan "darah segar", Hary Tanoesoedibyo, terlihat kecewa karena perolehan suaranya jauh dari harapan: 5,1 persen.
LIHAT: WIN-HT Frustasi Jadi Trending Topic Dunia
Hanura sebenarnya menikmati kenaikan suara 1,34 persen tapi suara 5,1 persen terlalu kecil untuk mewujudkan ambisi besar Win-HT menjadi pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
Dua partai nampaknya akan tereliminasi untuk ikut Pemilu 2019, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) pimpinan Yusril Ihza Mahendra dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) pimpinan Sutiyoso.