TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Litbang Harian Kompas menggelar hitung cepat hasil pemilihan umum legislatif 2014, Rabu (9/4/2014).
Hitung cepat dilakukan dengan menghitung hasil perolehan suara di sampel TPS yang dipilih dengan metode proporsional sistematik random sampling.
Sebanyak 2.000 TPS dipilih di seluruh Indonesia.
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan 99 persen, "sampling error" hasil penelitian diperkiran +/- satu persen. Selain hitung cepat, dilakukan juga survei pasca pemilihan.
Sampai dengan hari Kamis (10/4/2014) pukul 10.08 WIB, suara sampel yang masuk mencapai 93 persen. Kemungkinan masih akan terjadi perubahan prosentase perolehan suara namun tidak signifikan lagi.
Dari survei Litbang Kompas ini juga diketahui, angka partisipasi 73,30 persen, angka partisipasi yang cukup baik, lebih tinggi daripada Pemilu 2009 (70,99 persen).
Hitung cepat Litbang Kompas menyimpulkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memenangkan pemilu legislatif 2014 dengan perolehan suara 19,24 persen (naik 5,23 persen dibanding Pemilu 2009).
Pemenang Pemilu 2009, Partai Demokrat, menderita penurunan suara sangat besar, tinggal meraih 9,42 persen.
Pada Pemilu 2009, Partai Demokrat memenangkan pemilu legislatif dengan 20,81 persen (lebih tinggi dari angka kemenangan PDIP kali ini).
Partai Golkar, sementara itu, tetap di posisi nomor dua dengan 15,03 persen.
Yang mengejutkan adalah Partai Gerindra. Partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini meraih 11,75 persen, masuk posisi tiga besar.
Hasil pemilu ini menempatkan Prabowo Subianto sebagai salah satu pemain penting dalam politik Indonesia, setidaknya sampai lima tahun ke depan.
Dibanding Pemilu 2009, perolehan suara Gerindra naik 7,31 persen --prosentase kenaikan suara tertinggi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga tampil mengejutkan.