Sementara Eminarti, S.Pd. selaku perwakilan sekolah binaan Trakindo menjelaskan, peran sekolah dan guru sebagai salah satu piranti pendidikan adalah mengikuti perkembangan teknologi dan informasi terbaru dalam kehidupan, sehingga dapat mengarahkan siswa untuk menyikapi setiap informasi yang mereka terima.
“Selain sekolah, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran yang cukup penting dalam memilah peran teknologi sebagai alat bantu belajar di luar lingkungan sekolah,” jelas Eminarti.
Sinergi Tripusat Pendidikan diharapkan dapat menjadi sarana yang tepat dalam pembentukan karakter anak menghadapi era industri 4.0.
Tripusat Pendidikan merupakan tiga pihak yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Keluarga dan masyarakat sebagai lingkungan terdekat bagi anak diharapkan dapat berperan aktif menumbuhkan nilai-nilai karakter positif pada diri seorang anak, antara lain mendorong budaya literasi dan semangat belajar anak.
Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO Prof. Dr. H. Arief Rachman, M.Pd. menambahkan, pembentukan karakter merupakan proses yang berlangsung lama.
Oleh karena itu anak-anak harus mendapatkan pendidikan karakter sejak dini dengan didukung oleh lingkungan yang berkarakter.
“Perwujudan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang berjalan dengan baik dapat menjadikan perkembangan karakter yang optimal bagi anak. Melalui sinergi ini diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman bahwa ilmu yang didapat di sekolah akan diaktualisasikan di masyarakat,” jelas Arief.