Kendala lainnya menurut Rifqi adalah keterbatasan tenaga pengajar.
Baca: Perselingkuhan Caleg di Pemilu 2019 Terjadi di Semua Partai
“Kami selalu ‘sounding’ di Instagram menampung tenaga volunteer dan memang responnya luar biasa, tapi lagi-lagi yang aktif memang hanya tinggal berdua saja, dan kami tetap menjaga komitmen agar sekolah ini tetap tidak libur satu hari pun,” tegasnya.
Di akhir wawancara, Rifqi mengajak semua pihak yang peduli kepada pendidikan untuk turut berdonasi bagi berjalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
“Donasinya bisa buku pelajaran, itu ada yang kasih rak buku, bahkan karpet-karpet ini juga adalah donasi, bahkan alat tulis seperti buku, ballpoint, pensil, dan lain-lain akan sangat berguna buat mereka,” pungkasnya.
Anak-anak itu pun segera mengemasi barang-barangnya saat jarum jam menunjukkan pukul 17.00, dan mereka segera menyalami Rifqi dengan senyum harapan bertemu kembali di pekan berikutnya.