Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Yohana Yembise mengharapkan kegiatan Hari Belajar di Luar Kelas atau Outdoor Classroom Day (OCDay) tak hanya dilakukan satu tahun sekali dengan inovasi beragam yang dilakukan oleh sekolah.
“Kampanye global ini perlu direspon secara positif. Saya berharap kegiatan ini akan semakin mendorong percepatan pembentukan dan pengembangan sekolah ramah anak agar semakin banyak anak yang terlindungi di sekolah,” ujar Yohana Yembise, yang menghadiri OCDay di SD Negeri 2 Lateri Ambon, seperti dikutip dalam pernyataannya, Kamis (1/11/2018).
Tahun ini tercatat sebanyak 1 juta anak dari 10 ribu satuan pendidikan di seluruh pelosok tanah air ikut berpartisipasi dalam kegiatan OCDay.
OCDay mencatat 3.464.843 anak-anak di 27.819 sekolah di seluruh dunia terlibat dalam OCDay.
Hari ini, Kamis (1/11/2018) adalah OCDay dilaksanakan serentak di sekolah-sekolah di dunia dan Indonesia, sekaligus sebagai partisipasi memperingati Hari Anak Internasional.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya mendukung Sekolah Ramah Anak (SRA), dengan melangsungkan kegiatan belajar di luar kelas, atau OCDay.
Baca: Camp Bell 2 Edupark: Berwisata Seraya Belajar di Desa Beragam Inovasi
Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak, Lenny N. Rosalin, menyatakan, pelaksanaan OCDay melalui SRA merupakan satu upaya memenuhi hak anak dan melindungi mereka dari berbagai kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi selama berada di sekolah.
“Salah satu indikator terbentuknya Sekolah Ramah Anak adalah kegiatan belajar di luar kelas. Sekolah Ramah Anak membantu mewujudkan kondisi aman, nyaman, serta dan menyenangkan, selama anak di sekolah," ujar Lenny N Rosalin, yang hadir di SMAN 2 Tangerang Selatan.
Karena itu, menurut dia, belajar di luar kelas sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar ramah anak. Dengan demikian diharapkan kesehatan mental dan fisik anak-anak kita semakin baik.
"Membuat mereka semakin banyak melakukan aktivitas yang juga baik untuk tumbuh kembangnya. Sekolah Ramah Anak ini juga sudah luar biasa membantu menciptakan suasana belajar yang membangun karakter positif anak yang penuh persaudaraan dan keakraban,” jelasnya.
Deputi V Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan dan Hak Asasi Manusia Strategis, Kantor Staf Presiden, Jaleswary Pramodha Wardhani turut hadir di SMAN 2 Tangsel.
Menurutnya, masa Indonesia Emas 27 tahun dari sekarang adalah masa depan anak-anak yang sekarang sedang berada di usia sekolah ini.
Karena itu, penting memberikan pengalaman belajar di luar kelas yang bermakna.
Baca: Kepergok Mesra dengan Raffi Ahmad di Ruang Make Up, Lihat Reaksi Nagita Slavina!